get app
inews
Aa Text
Read Next : Skandal Tiket Wisata, Petugas Non-ASN Pangandaran Diberhentikan Sementara

Pangandaran Geger! Skandal Dugaan Tiket Palsu Dibongkar, Warga Geram: “Teu Aleucreug Hah!"

Kamis, 10 Juli 2025 | 11:50 WIB
header img
Pangandaran Geger! Skandal Dugaan Tiket Palsu Dibongkar, Warga Geram: “Teu Aleucreug Hah!". ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Aroma busuk pungli dan skandal tiket palsu di kawasan wisata Pangandaran bikin netizen naik pitam. Bukan hanya sekadar marah, warga dunia maya mendesak pengusutan tuntas dan penindakan keras terhadap aktor intelektual di balik drama retribusi haram ini.

Komentar netizen pun tumpah ruah di laman Facebook Berita Pangandaran, menunjukkan kegeraman yang tak terbendung. “Teu aleucreug hah!!!” tulis Yayat Sosyana, menyindir betapa praktik semacam ini sudah jadi hal lumrah yang tak mengejutkan lagi.

Lebih pedas lagi, Randu Rawa Ardiansah membongkar ironi besar di balik pemberhentian petugas non-ASN. “Padahal eta nu ASN ge korup,” sindirnya tajam, menyiratkan bahwa bukan hanya petugas bawahan yang harus disorot, tetapi juga oknum ASN yang diduga bermain di balik layar.

Warganet lain, Initial Kyn, menambahkan bumbu panas: “Atuh ulah nu di handap hungkul, aya kawani babad npi ka nu di luhur...” Artinya, jangan hanya anak buah yang jadi korban, tapi juga babat tuntas sampai ke atasan!

Komentar bernada getir pun datang dari Noer Noer, “Biasa ada main jng blh k pendak belangna ku warga NU k Pangandaran...”

Skandal ini mencuat setelah seorang oknum yang diduga melakukan pungutan liar tertangkap tangan. Sayangnya, langkah Pemkab yang hanya menonaktifkan petugas non-ASN dianggap setengah hati oleh publik.

Netizen menilai, akar persoalan justru bersarang di lingkaran pengambil kebijakan. “Nanaon oge di nurutan senior,” tambah Initial Kyn, menyindir struktur birokrasi yang kerap dijadikan tameng oleh para petinggi untuk cuci tangan.

Pihak berwenang sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai dugaan keterlibatan ASN atau pejabat struktural dalam skema pungli tersebut.

Namun tekanan publik makin kuat. Bahkan ada yang menyarankan agar lembaga independen turun tangan guna membongkar skandal ini hingga ke akarnya. Delapan kali dibagikan dan ratusan tanggapan netizen menunjukkan isu ini bukan persoalan sepele.

Nama baik pariwisata Pangandaran kini dipertaruhkan, dan kepercayaan publik sedang digerus oleh praktik-praktik kotor oknum tak bertanggung jawab.

Sementara itu, terkait penanganan perkara dugaan tindak pidana yang tengah menjadi sorotan publik, pihak Polres Pangandaran menegaskan bahwa proses hukum harus dijalankan sesuai koridor aturan yang berlaku.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Humas Polres Pangandaran Aiptu Yusdiana menyampaikan, semua pihak diminta untuk menghormati asas praduga tak bersalah.

Dalam keterangannya kepada awak media, ia menekankan pentingnya memberi ruang bagi proses hukum untuk berjalan secara profesional dan proporsional.

"Kita harus pastikan terlebih dahulu segala sesuatunya berdasarkan fakta hukum. Asas praduga tidak bersalah adalah hak setiap orang yang sedang berperkara dalam proses hukum," ujar Plt Kasi Humas Polres Pangandaran Aiptu Yusdiana, melalui pesan WhatsApp, Rabu (9/7/2025).

Ia juga meminta publik memberikan ruang dan waktu yang cukup bagi penyidik untuk menuntaskan tugasnya secara maksimal. Menurutnya, pembuktian dalam perkara pidana tidak bisa dilakukan secara instan dan harus melalui tahapan-tahapan yang akurat serta objektif.

"Berikan waktu yang cukup bagi para penyidik kami untuk bekerja secara optimal dalam pembuktian perkara pidana yang sedang ditangani. Ini penting agar hasil penyidikan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," tambahnya.

Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya atensi masyarakat terhadap sejumlah kasus hukum yang mencuat di wilayah Pangandaran dalam beberapa waktu terakhir.

Kepolisian berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

Apakah skandal ini akan berhenti di non-ASN saja? Atau akan berlanjut membongkar ‘bos besar’ yang selama ini bermain aman di balik meja? Publik menanti, dan mereka tak akan diam. Pangandaran kini menuntut keadilan bukan sekadar pencitraan.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut