Syukuran Nelayan Pangandaran Pecah, Laut Dihujani Bunga, Doa, dan Janji Bupati

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Hujan tak mampu membendung semangat ratusan nelayan dan warga pesisir yang tumpah ruah ke Pelabuhan PPI Cikidang, Sabtu pagi (28/6/2025). Tradisi syukuran nelayan yang digelar saban tahun ini kembali jadi magnet ribuan pasang mata.
Tak sekadar ritual adat, acara ini berubah jadi pesta budaya yang sarat makna dan haru.
Meski langit sempat murung dan mengguyurkan gerimis sejak pagi, karnaval nelayan tetap melaju, lengkap dengan iring-iringan perahu berhias janur kuning, umbul-umbul warna-warni, dan tabuhan musik tradisional yang menggema hingga ke pelosok desa.
Nelayan tua, anak-anak kecil, hingga emak-emak bersarung batik ikut larut dalam kemeriahan.
Di ujung acara, prosesi sakral tabur bunga di tepian sungai digelar penuh khidmat. Yang mengejutkan, Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, turun langsung memimpin ritual tersebut.
Momen langka yang langsung diburu kamera warga.
“Ini bukan cuma seremoni, ini pengingat agar kita terus bersyukur atas rezeki dari laut,” ujar Bupati Citra dengan suara lantang di tengah gemuruh tepuk tangan warga.
Citra pun menegaskan, pemerintah tak akan tinggal diam melihat nelayan hidup susah. Ia berjanji akan mengawal kelestarian laut dan menghidupkan kembali adat leluhur yang hampir punah dimakan zaman.
“Kita jaga lautnya, kita pelihara adatnya, dan kita sejahterakan nelayannya,” ucapnya disambut pekik “Hidup Bupati!” dari para peserta yang antusias.
Tak hanya jadi ajang syukur, acara ini juga menebar pesan kuat: bahwa kekuatan masyarakat pesisir Pangandaran terletak pada kebersamaan, tradisi, dan hubungan mesra mereka dengan laut.
Satu hari penuh, aroma bunga, air laut, dan semangat gotong royong melebur dalam satu festival luar biasa yang bikin siapa pun merinding! Syukuran nelayan bukan sekadar tradisi, ini adalah denyut nadi masyarakat laut yang tak akan pernah padam, meski diterpa badai atau zaman.
Editor : Irfan Ramdiansyah