RSUD Pandega Dukung Penuh Program "Kesehatan Melesat" Bupati Pangandaran

Meski demikian, dr. Titi mengakui bahwa masih ada masyarakat yang belum terbiasa memanfaatkan sistem digital tersebut. Karena itu, pihaknya mengajak media serta berbagai elemen masyarakat untuk membantu mengedukasi warga agar mulai beralih ke layanan berbasis teknologi.
Menurutnya, efisiensi waktu menjadi salah satu keunggulan utama dari transformasi digital ini. RSUD Pandega menargetkan waktu tunggu pelayanan umum maksimal hanya 60 menit.
Sementara untuk pasien dengan kebutuhan khusus seperti tindakan medis lanjutan atau pemeriksaan penunjang, waktu tunggu akan disesuaikan berdasarkan jenis layanan.
“Contohnya, untuk pemeriksaan laboratorium kimia atau perawatan gigi, tentu memerlukan proses lebih lama karena tidak bisa dilakukan secara instan,” jelasnya.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan aksesibilitas layanan, RSUD Pandega juga telah menyiapkan mobil penjemputan khusus bagi pasien dengan kondisi darurat atau kebutuhan khusus.
Layanan ini diperuntukkan bagi pasien dengan penurunan kesadaran, penderita stroke, disabilitas berat, ibu hamil dalam kondisi gawat darurat, serta korban kecelakaan.
“Layanan ini kami hadirkan agar pasien dengan keterbatasan fisik atau kondisi kritis tetap dapat memperoleh penanganan medis secara cepat, aman, dan manusiawi,” tegas dr. Titi.
Melalui sejumlah inovasi tersebut, RSUD Pandega berharap dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas dan menjadi bagian integral dalam perubahan besar sistem pelayanan kesehatan di Pangandaran.
“Semangat dari ‘Kesehatan Melesat’ ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus melakukan pembenahan, meningkatkan kualitas, dan menghadirkan layanan yang lebih cepat, tepat, dan responsif,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah