Pendaftaran Siswa Baru 2025 Dimulai, Kendala Server Masih Jadi Tantangan

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025 telah resmi dibuka sejak 10 Juni lalu. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, proses pendaftaran ini kembali diwarnai kendala teknis, terutama gangguan pada server pendaftaran online yang mengakibatkan proses sempat terhambat.
Kondisi ini terjadi hampir merata di sejumlah sekolah, termasuk di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Salah satu sekolah yang sudah membuka pendaftaran adalah SMAN 1 Mangunjaya, yang hingga kini masih melayani proses pendaftaran siswa baru sesuai jadwal yang ditentukan.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pihak sekolah telah menyiapkan ruang khusus bagi panitia SPMB untuk melayani para calon siswa dan orang tua yang datang langsung.
Para tenaga pendidik yang tergabung dalam panitia membantu proses dari pengecekan kelengkapan berkas hingga memberikan pendampingan teknis kepada para pendaftar.
“Banyak calon siswa yang mengalami kendala, mulai dari keterbatasan perangkat, tidak memahami alur pendaftaran online, hingga tidak memiliki tautan resmi pendaftaran sekolah tujuan. Maka, kami bantu semaksimal mungkin di sini,” ujar Novela, Ketua Panitia SPMB SMAN 1 Mangunjaya.
Ia juga menjelaskan bahwa dua hari sebelumnya server pendaftaran sempat mengalami error. Namun, saat ini sistem sudah kembali normal dan proses pendaftaran bisa berjalan dengan lancar.
“Untuk hari ini, alhamdulillah prosesnya lancar. Semua dibantu oleh panitia, terutama dalam penginputan berkas. Kami berharap gangguan seperti ini tidak terulang kembali agar pendaftaran berjalan efektif dan efisien,” lanjutnya.
Salah satu calon siswa, Novita, mengaku datang langsung ke sekolah untuk mendaftar karena keterbatasan akses internet di rumahnya.
“Saya lebih memilih datang langsung karena takut ketinggalan dan mengalami kendala. Saya mengambil jalur domisili karena rumah saya dekat dari sekolah. Semoga saya bisa diterima,” ujarnya dengan harapan.
Pada tahun ini, SMAN 1 Mangunjaya membuka pendaftaran untuk 12 kelas dengan kapasitas maksimal 432 siswa. Tahap pertama pendaftaran dibuka melalui beberapa jalur, yakni jalur afirmasi, domisili (pengganti zonasi), mutasi orang tua, dan anak guru.
Sementara tahap kedua akan dilakukan melalui jalur prestasi dengan sistem tes terstandar, di mana penilaian akan mengacu pada 40 persen nilai rapor dan 60 persen hasil tes.
Perubahan sistem zonasi menjadi jalur domisili menjadi salah satu penyesuaian penting tahun ini, yang dinilai lebih mengakomodasi keadilan berdasarkan lokasi tempat tinggal calon siswa.
Pihak sekolah menyatakan komitmennya untuk terus mengawasi jalannya sistem pendaftaran dan siap memberikan pendampingan maksimal, khususnya bagi siswa-siswa dari keluarga kurang mampu atau yang kesulitan mengakses teknologi.
“Tujuan kami jelas, memastikan tidak ada siswa yang tertinggal hanya karena kendala teknis. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” tutup Novela.
Dengan semakin banyaknya siswa yang mendaftar, diharapkan sistem dapat terus stabil hingga seluruh proses pendaftaran selesai dan hasil seleksi diumumkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Editor : Irfan Ramdiansyah