get app
inews
Aa Text
Read Next : SD Tepi Tilar, Inovasi Puskesmas Padaherang untuk Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

Bersahabat dengan Diabetes dan Hipertensi Lewat Prolanis Desa, Upaya Nyata Puskesmas Padaherang

Kamis, 05 Juni 2025 | 21:33 WIB
header img
Bersahabat dengan Diabetes dan Hipertensi Lewat Prolanis Desa, Upaya Nyata Puskesmas Padaherang. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Menjalani hidup berdampingan dengan penyakit kronis seperti Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi tidak harus menjadi beban berat. Di tengah tantangan kesehatan yang terus meningkat, Puskesmas Padaherang menghadirkan sebuah solusi yang bukan hanya medis, tapi juga humanis, Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) berbasis desa, atau yang kini akrab disebut PRODES (Prolanis Desa).

Kepala UPTD Puskesmas Padaherang, Suryati, SKM, M.Si, menuturkan bahwa Prolanis pertama kali hadir di wilayah kerjanya pada tahun 2017. Kala itu, kegiatan baru menjangkau satu kelompok kecil peserta.

Namun dengan semangat pantang menyerah dan sinergi yang kuat antara Puskesmas dan BPJS Kesehatan Cabang Banjar, kini Prolanis Padaherang telah tumbuh menjadi lima kelompok aktif, dua kelompok hipertensi dan tiga kelompok diabetes melitus.

"Komitmen kami sejak awal adalah melaksanakan kegiatan Prolanis secara konsisten setiap bulan," ungkap Suryati saat ditemui di sela-sela kegiatan penyuluhan kesehatan.

"Ini bukan hanya soal memantau tekanan darah atau kadar gula darah peserta. Ini tentang membangun persahabatan, membentuk komunitas, dan menciptakan ruang aman bagi para penyandang penyakit kronis untuk saling mendukung dan bertumbuh bersama."tambahnya.

Prolanis Desa bukan sekadar layanan kesehatan yang bersifat kuratif. Program ini telah berevolusi menjadi gerakan sosial berbasis komunitas yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat desa.

Melalui pendekatan promotif dan preventif, peserta tidak hanya diberikan edukasi seputar gaya hidup sehat, tetapi juga dilibatkan secara aktif dalam kegiatan olahraga bersama, pemeriksaan kesehatan rutin, serta diskusi kelompok.

"Kami ingin peserta merasa bahwa mereka tidak sendiri. Dengan pendampingan rutin dan dukungan sesama anggota, banyak peserta yang awalnya ragu kini justru aktif dan memiliki semangat hidup lebih tinggi," tambah Suryati.

Hasil nyata dari komitmen ini sudah mulai terlihat. Banyak peserta yang sebelumnya mengalami fluktuasi tekanan darah atau kadar gula darah yang tidak stabil, kini sudah mampu mengontrol kondisi kesehatannya dengan lebih baik.

Bahkan, beberapa di antaranya mampu mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan dengan pengawasan dokter, berkat perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang lebih sehat.

Manfaat Prolanis tak hanya dirasakan oleh peserta secara individu, tetapi juga berdampak pada sistem kesehatan secara keseluruhan.

Dengan kontrol kesehatan yang lebih baik, risiko komplikasi penyakit kronis dapat ditekan. Hal ini secara tidak langsung turut menurunkan beban biaya pengobatan lanjutan, baik bagi peserta maupun pemerintah.

"Program ini menjadi salah satu bukti bahwa pencegahan jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan pengobatan. Kami bersyukur, dengan kerja sama lintas sektor, khususnya dukungan dari BPJS Kesehatan KC Banjar, Prolanis di wilayah kami bisa berkembang dan menyentuh lebih banyak warga," ujar Suryati.

Puskesmas Padaherang juga berencana untuk terus memperluas cakupan Prolanis ke desa-desa lainnya, dengan harapan semakin banyak warga yang bisa hidup berdampingan dengan penyakit kronis secara lebih manusiawi dan bermartabat.

Bagi Suryati dan timnya, Prolanis adalah bentuk nyata dari tali kasih dan kepedulian tenaga kesehatan terhadap warga desa. Mereka tidak hanya bertugas memberikan layanan medis, tetapi juga menjadi sahabat yang memahami pergulatan hidup para pasien kronis.

"Kami tidak hanya ingin menyembuhkan. Kami ingin hadir sebagai sahabat, sebagai mitra yang berjalan bersama warga dalam menghadapi penyakit kronis. Itulah makna Prolanis bagi kami persahabatan yang menyembuhkan," tutupnya penuh harap.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, Prolanis Desa menjadi contoh bagaimana pelayanan kesehatan primer bisa menjadi lebih inklusif, berkelanjutan, dan menyentuh hati. Karena pada akhirnya, kesehatan bukan hanya tentang angka dan data medis, melainkan tentang harapan, kualitas hidup, dan kebersamaan.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut