Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Kecamatan di Pangandaran Diterjang Banjir

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir mengguyur wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, hingga menyebabkan Sungai Citanduy meluap. Dampaknya, banjir meluas ke sejumlah kecamatan, merendam permukiman warga, area persawahan, bahkan memutus jalur penghubung antarwilayah strategis.
Curah hujan deras yang terjadi secara terus-menerus menjadi pemicu utama genangan air di berbagai titik. Wilayah-wilayah seperti Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya termasuk yang paling terdampak.
Di lokasi-lokasi ini, air merendam lahan pertanian hingga permukiman warga. Di Kecamatan Padaherang, banjir melanda beberapa desa seperti Paledah, Maruyungsari, dan Ciganjeng. Air tidak hanya memasuki pekarangan rumah, tetapi juga menggenangi areal persawahan yang baru ditanami.
Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu masa tanam padi yang baru dimulai oleh petani.
Sementara itu, di Kecamatan Kalipucang, khususnya di ruas jalan provinsi yang menuju Pelabuhan Majingklak, air dari Sungai Citanduy meluap hingga merendam badan jalan. Ketinggian air di jalur ini mencapai sekitar 70 hingga 80 sentimeter.
Hal ini membuat kendaraan sulit melintas dan aktivitas warga terganggu. Selama beberapa jam, genangan air di jalan tersebut sempat memutus mobilitas masyarakat.
Meskipun kini air mulai menunjukkan tanda-tanda surut, namun risiko kendaraan mogok tetap tinggi akibat air yang belum benar-benar bersih dari jalur lalu lintas.
Andri, seorang warga, mengatakan bahwa ia terpaksa menerobos banjir menggunakan sepeda motornya. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil karena kendaraannya mogok di tengah genangan.
"Ada dua titik jalan yang tergenang banjir. Karena jalan alternatif terlalu jauh, saya dan warga lain mau tidak mau memaksakan diri lewat. Tapi motor saya mogok karena air masuk ke mesin,"kata Andri.
Sadi, warga Kalipucang, juga membenarkan bahwa banjir kali ini bersumber dari luapan Sungai Citanduy. Ia menyebut meskipun air mulai turun, kondisi jalan masih belum aman untuk dilalui kendaraan bermotor.
"Banjir ini akibat luapan sungai. Meski air mulai surut, tapi jalannya masih susah dilewati. Kalau dipaksa, kendaraan bisa mati. Perbaikannya mahal. Kami berharap ada perhatian dari pihak berwenang untuk memperbaiki tanggul,"ujar Sadi.
Banjir diketahui mulai menggenangi wilayah tersebut sejak malam hari. Masyarakat kini khawatir kondisi akan semakin parah, mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih terus berlangsung, dan diprediksi berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Editor : Irfan Ramdiansyah