Pria Babak Belur Dihajar di Kafe Kampus Turis, Istri Menjerit Histeris

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Malam yang seharusnya jadi ajang bersenang-senang berubah jadi mimpi buruk! Seorang pria asal Cimerak, Pangandaran, babak belur dihajar hingga tergeletak di luar sebuah kafe hits di Kampung Turis, Pangandaran. Kejadian brutal ini berlangsung Minggu dini hari, 22 Desember 2024 lalu, sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat itu, korban datang ke kafe bersama istri dan teman-temannya untuk menikmati hiburan malam. Namun belum sempat puas berjoget, suasana mendadak memanas. Salah satu teman korban terlibat keributan saat berjoget di dekat panggung DJ.
Petugas keamanan kafe langsung turun tangan dan mengamankan sejumlah pengunjung. Melihat temannya seperti dipiting, korban coba mendekat untuk membantu.
Tapi malang tak dapat ditolak, pria 36 tahun ini justru ditarik dan diusir dari kafe oleh security. Dan di luar kafr, kejadian tragis pun terjadi. Seorang pria berkaus putih atau abu-abu tiba-tiba menghantam wajah korban dari samping.
Belum sempat bangkit, datang pria lain berbaju biru yang menghantam kepala korban lagi-lagi hingga ia ambruk tak berdaya. Istri korban yang panik segera menarik suaminya, lalu membawanya ke dapur kafe untuk membersihkan luka.
Korban akhirnya dilarikan ke RSUD Pandega untuk mendapatkan perawatan. Tak tinggal diam, korban melaporkan kejadian itu ke Polres Pangandaran.
Setelah melakukan penyelidikan, Satreskrim Polres Pangandaran berhasil membekuk dua pria yang diduga sebagai pelaku. Mereka adalah S (54), warga setempat, dan RRP (21), seorang pemuda asal Pangandaran.
Barang bukti seperti pakaian yang dipakai pelaku, sebuah cincin, dan flashdisk berisi rekaman kejadian turut disita polisi. Kasus ini ditangani berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/47/III/2025/SPKT/POLRES PANGANDARAN/POLDA JABAR.
Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Idas Wardias, menyebut bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bagian dari Operasi Pekat II Lodaya 2025. Operasi ini menyasar segala bentuk penyakit masyarakat, termasuk premanisme dan penganiayaan yang bikin resah warga dan wisatawan.
“Kami tak akan biarkan kawasan wisata tercoreng aksi brutal seperti ini,” tegas AKP Idas.
Kini dua pria tersebut harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Sementara korban masih menjalani pemulihan pasca penganiayaan sadis yang menimpanya.
Editor : Irfan Ramdiansyah