TMMD ke-123 Resmi Dimulai di Pangandaran, Warga Antusias Serbu Pasar Murah

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id – Komando Distrik Militer (Kodim) 0625/Pangandaran resmi melaksanakan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123, Rabu (19/2/2025). Program ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah terpencil.
Sebanyak 150 prajurit TNI AD, AL, dan AU diterjunkan dalam program ini, dibantu unsur Polres setempat. Sasaran utama adalah pembangunan infrastruktur di Desa Jadikarya, Desa Bangun Raya, dan Desa Bojong, Kecamatan Langkaplancar, yang secara geografis terletak di wilayah pegunungan yang cukup jauh dari ibu kota Kabupaten Pangandaran.
Danrem 062 Tarumanegara, Kolonel Inf Nurul Yakin, menyampaikan bahwa TMMD ke-123 ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
“TMMD ini merupakan program unggulan TNI yang sudah berlangsung lama. Hari ini kita melaksanakan pembukaan TMMD ke-123,” ujar Kolonel Yakin dalam acara pembukaan di Lapangan Ardiwinata, Jadikarya.
Sebagai bagian dari pembukaan TMMD, Kodim 0625 Pangandaran menggelar pasar murah yang langsung disambut antusias oleh warga. Ratusan masyarakat berbondong-bondong datang sejak pagi demi mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah dari pasaran.
Bahan pokok seperti beras, telur, daging, bawang merah, dan kebutuhan pokok lainnya dijual dengan harga subsidi. Warga rela antre panjang hingga berdesakan demi mendapatkan kebutuhan dengan harga terjangkau.
"Meskipun harus berdesakan dan antre, alhamdulillah saya masih kebagian beras. Selain dekat, harganya pun sangat murah," kata Ria Rachma, salah satu warga yang mengikuti pasar murah.
Selain pasar murah, Kodim 0625 Pangandaran juga menyediakan layanan cek kesehatan gratis yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyak warga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tanpa biaya tambahan.
Kolonel Inf Nurul Yakin menegaskan bahwa TMMD ke-123 tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan sosial untuk masyarakat.
“Dalam upacara pembukaan, kami selingi dengan kegiatan yang melibatkan masyarakat. Program ini diharapkan bisa memberikan manfaat nyata bagi warga, terutama yang berada di daerah pelosok,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Pangandaran, Trisno, menjelaskan bahwa program ini didukung oleh tiga sumber anggaran, yaitu:
1. APBN dari Mabes TNI AD sebesar Rp 350 juta untuk pergeseran dan akomodasi pasukan.
2. APBD Kabupaten Pangandaran melalui Dinas PU dan Dinsos PMD, dengan total anggaran sekitar Rp 2,05 miliar.
3. Bantuan Provinsi Jawa Barat (Banprov), yang diusulkan sebesar Rp 1,2 miliar, namun masih dalam tahap pencairan.
Meskipun belum ada kepastian terkait pencairan dana Banprov, sebagian besar program tetap berjalan dengan anggaran yang tersedia, meski dengan beberapa penyesuaian volume pekerjaan.
Adapun proyek yang menjadi fokus utama TMMD ini antara lain pembangunan tiga unit rumah tidak layak huni (rutilahu), pembangunan sumur bor, pembukaan jalan sepanjang lebih dari 2 kilometer, serta pembangunan tembok penahan tanah (TPT) dan gorong-gorong.
Dengan adanya program TMMD ini, TNI terus menunjukkan komitmennya dalam membantu percepatan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil.
Editor : Irfan Ramdiansyah