PANGANDARAN, iNews.id - Meskipun hasil nya tak menentu, warga di Pangandaran Jawa barat ini, mampu mengkuliahkan anaknya dari menekuni usaha sablon gelas. Berbagai sablon gelas dengan cara manual ini dilakoninya sejak tahun 1996, secara turun temurun.
Toni Taufik (48) warga di RT 25/5 Dusun/Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat, terus menekuni usaha sablon gelas. Sehari-hari nya, Toni menekuni berbagai jenis sablon gelas secara manual.
Usaha yang dijalaninya ini usaha turun temurun, dan ia meneruskan pekerjaan ini sejak orang tua nya meninggal tahun 1996.
"Kita turun temurun dan keluarga besar sablon, sekarang saya meneruskan sablon orang tua saya," ucapnya.
Dalam sehari Toni bisa menyablon gelas sebanyak 10 gros atau 120 lusin gelas,dan berkat usahanya ini, ia mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang kuliah,di kesehatan.
" Alhamdulillah,dari hasil nyablon gelas ini , saya bisa menyekolahkan empat anak dan yang satu sedang kuliah di kesehatan," ucap Toni, Jum'at (11/3/2022).
Untuk pemasaran, Toni mengatakan, selama ini orientasinya ke setiap toko emas dan sekolah-sekolah. Dan kelemahan dalam menyablon gelas secara manual itu yaitu di marketing atau pemasarannya.
"Karena, kalau sablon gelas termasuk ke dalam kebutuhan sekunder bukan primer seperti plastik dan pakaian. Jadi, kadang sebelum di sablon, orderannya kita kumpulkan dulu, kalau sudah banyak baru kita sablon," ujar Toni.
Di Kabupaten Pangandaran sendiri, hanya Ia yang memiliki sablon gelas dan masih secara manual.
"Di Pangandaran hanya Saya sendiri Duta Sablon, bahkan saya banyak menerima order dari sesama tukang sablon dan dari percetakan kertas ataupun kaos. Kalau harga sablon, tergantung jenis gelasnya. Kalau gelas biasa, 1 gross hanya Rp 450 ribu," pungkasnya .
Editor : Irfan Ramdiansyah