PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - RSUD Pandega Pangandaran melakukan edukasi guna pemahaman tentang Labioskizis cleft lip atau bibir sumbing. Labioskizis cleft lip atau bibir sumbing merupakan kondisi kelainan bawaan ketika bibir bagian atas tidak terbentuk sempurna sehingga tampak muncul celah pada bibir dan hanya bisa diatas dengan operasi.
Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai masalah ini, RSUD Pandega Pangandaran mengadakan sesi edukasi dengan drg. Rani Septikasari, Sp. B.M.M, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial.
Drg. Rani menyampaikan, pada celah bibir dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya, mulai dari celah kecil yang hanya mempengaruhi bagian bibir hingga celah yang lebih besar yang melibatkan langit-langit mulut.
“Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi fungsi berbicara, makan, dan bahkan kesehatan gigi,” ucapnya, 21 November 2024. Selain itu, kata drg.
Rani, menekankan bahwa anak-anak dengan celah bibir sering mengalami tantangan psikologis dan sosial.
“Anak-anak ini mungkin menghadapi stigma atau bullying, yang dapat memengaruhi kepercayaan diri mereka. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan mendukung sangat penting,” kata drg. Rani.
Menurutnya, Operasi celah bibir menjadi solusi utama untuk memperbaiki kondisi ini." operasi biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, tergantung pada kompleksitas kasus," terangnya.
Lanjut drg. Rani, operasi pertama biasanya dilakukan pada usia 3 hingga 6 bulan, untuk memperbaiki bibir. Selanjutnya, jika ada celah langit-langit, operasi tambahan mungkin diperlukan saat anak berusia 9 bulan hingga 1 tahun.
Manfaat dari operasi celah bibir sangat signifikan. Pertama, operasi ini membantu memperbaiki penampilan fisik anak, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
“Setelah operasi, banyak anak merasa lebih nyaman berinteraksi dengan teman sebaya mereka,” ungkap drg. Rani.
Selain itu, operasi juga berkontribusi pada peningkatan fungsi berbicara dan makan.
“Dengan memperbaiki celah, anak-anak dapat belajar berbicara dengan lebih jelas dan juga lebih mudah dalam proses makan,” tuturnya.
Drg. Rani juga menekankan pentingnya perawatan pasca operasi.
“Setelah menjalani operasi, anak-anak memerlukan perawatan yang baik dan pemantauan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik. Tim medis akan memberikan panduan tentang perawatan luka dan latihan berbicara,” jelasnya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang celah bibir dan manfaat operasi, diharapkan masyarakat dapat lebih mendukung anak-anak yang mengalami kondisi ini.
RSUD Pandega Pangandaran berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pasien dengan celah bibir, serta mendukung mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.
“Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah