"Jadi para Guru nantinya bisa memberikan edukasi minimal siswa siswi didiknya, tentang kebencanaan," katanya.
Potensi bencana ini jangan menjadikan sebuah rasa takut tapi harus merubah paradigma dalam menghadapinya.
"Bahwa, kita mengenali sebuah lingkungan sekitar dan tanda-tanda ada bencana, isu tsunami atau potensi megathrust."ujarnya.
"Artinya, begitu kita mengenal, kita bisa melakukan mitigasi dan bisa meminimalisir risiko bencana yang kita sampaikan," ungkap untung.
Lanjut ia, berharap perwakilan guru tersebut bisa menjadi duta bencana khususnya di kalangan pendidikan dan juga di kalangan rumah tangga, sanak saudara.
"Minimal bisa menyampaikan informasi yang membuat kita mengenal dengan konteks bencana," ucapnya.
Sementara itu menurut Kabid SD di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Darso menambahkan, untuk mitigasi kebencanaan ini tidak hanya dilakukan karena ada isu megathrust.
"Sebetulnya, mitigasi ini sudah ada program. Terutama, di sekolah - sekolah yang ada di pinggir pantai. Itu guru-gurunya kita sudah diberikan edukasi penanggulangan bencana terutama berkaitan dengan gempa bumi yang disusul dengan tsunami," pungkasnya
Editor : Irfan Ramdiansyah