PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Ribuan umat muslim dari seluruh penjuru wilayah Priangan Timur, berkumpul di Alun-alun Paamprokan, Kabupaten Pangandaran untuk mengikuti Priangan Timur Peace Convoy For Free Palestine atau aksi bela kemerdekaan bagi Palestina, Senin 12 Agustus 2024 lalu.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari berbagai Ormas Islam dan dari sejumlah pondok pesantren. Mereka mengenakan berbagai atribut sambil membawa bendera Palestina.
Terlihat beberapa tokoh juga hadir, di antaranya Ketua MUI Pangandaran KH Otong Aminudin, Ketua MUI Kota Tasikmakaya H Aminudin Bustomi, Ketua Yayasan Ponpes Miftahul Huda 2 Bayasari Nonop Hanafi, Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) KH Bachtiar Nasir dan tokoh lainnya.
Acara ini diisi dengan berbagai orasi dan juga monolog, terkait dengan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Selain itu, ada juga pernyataan sikap deklarasi penolakan terhadap aksi kekerasan militer Israel terhadap warga Palestina.
Salah seorang peserta aksi asal Cijulang Pangandaran Pupung, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan aksi bela Palestina ini.
"Walaupun tidak bisa ikut berjuang ke sana (Palestina), kami bisa membantu mereka dengan mendo'akannya dari sini," kata Pupung kepada wartawan.
Meski cuaca di Pangandaran cukup terik, tidak menyulutkan niatnya untuk ikut aksi tersebut. Ia mengaku sangat bersemangat untuk mendukung Palestina.
Penggagas Indonesia Peace Convoy For Free Palestine sekaligus Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) KH Bachtiar Nasir mengatakan, aksi tersebut akan kembali dilaksanakan di daerah lain.
"Setelah di Priangan Timur, kami akan laksanakan di kota dan kabupaten lain. Sebelumnya, Peace Convoy For Free Palestine ini pernah diadakan di Jakara. Kami mulai dari priangan timur oleh Kiyai Nonop (Hanafi)," ucap Bachtiar.
Pihaknya berharap kegiatan ini bisa membangkitkan spirit kemerdekaan bangsa Palestina. Di mana, Israel sudah tidak bisa lagi dipercaya merealisasikan perjanjian dan resolusi internasional.
Menurutnya, Israel sudah tidak bisa lagi di percaya untuk merealisasikan semua perjanjian dan resolusi resolusi internasional yang sudah di sepakati.
"Karena itulah mereka bersepakat untuk memilih yahya sinyal yang artinya mereka memilih jalan perang sampai terakhir sampai mengatakan kalau ingin bernegosiasi menurut mereka untuk menemui di terowongan dan tidak ada tempat yang aman bagi mereka kecuali gaza,"pungkasnya
Editor : Irfan Ramdiansyah