PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Guna menekan angka stunting, 6 Desa dari 5 Kecamatan di Kabupaten Pangandaran mulai menjalankan program sanitasi, yakni program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah.
Diantaranya, Kecamatan Cimerak di Desa Mekarsari, Kecamatan Cijulang di Desa Batukaras, Kecamatan Cigugur di Desa Campaka, Kecamatan Kalipucang di Desa Kalipucang dan Desa Putrapinggan. Sedangkan Kecamatan Mangunjaya di Desa Jangraga.
Salah satu produk Bioseptic Tank adalah Biovisi yang menawarkan empat tipe produk diantaranya 800 liter, 1000 liter, 1.600 liter dan 2.000 liter.
Biovisi dapat diadopsi oleh berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tangga hingga fasilitas umum dengan jumlah pengguna yang lebih besar. Biovisi merupakan teknologi berkualitas tinggi yang taat pada regulasi lingkungan.
Produk Biovisi melewati beberapa kali proses penyaringan yang cermat dengan hasil akhir adalah air bersih dan bebas dari kontaminasi berbahaya hingga layak untuk dibuang.
Setiap penyaringan dirancang teliti untuk memastikan bahwa air yang dihasilkan tidak hanya bebas dari limbah biologis tetapi mencapai standar kualitas tertinggi yang dapat diandalkan.
Penyaringan awal untuk menangkap partikel besar seperti kotoran dan limbah rumah tangga, lalu penyaringan utama menargetkan partikel kecil yang masih ada setelah penyaringan awal.
Karena Biovisi terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi material terbaik LLDPE sebuah jenis thermoplastic yang berkekuatan kelenturan luar biasa sehingga tidak akan pecah dan retak.
Menurut Kepala Bidang Ciptakarya di Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (DPUTRPRKP) Kabupaten Pangandaran Dede Tatang mengatakan, program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah tersebut akan berjalan sesuai tahapan.
"Karena, Program sanitasi Desa menjadi hal utama dalam upaya menangani masalah stunting," ucapnya.
Menurutnya, langkah ini untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama anak yang rentan terhadap stunting akibat kurangnya gizi dan sanitasi yang buruk.
Sanitasi ini, kata Dede, yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas sanitasi yang layak di pedesaan. Kementerian Kesehatan menyatakan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, khususnya di daerah pedesaan.
Penyebab stunting adalah kurangnya sanitasi yang memadai, seperti akses air bersih dan fasilitas pembuangan limbah yang aman.
"Dalam pelaksanaannya, program sanitasi Desa prioritas stunting akan fokus pada Desa yang memiliki angka stunting tinggi," kata Dede.
Untuk langkah yang dilakukan, antara lain pembangunan sarana sanitasi, penyuluhan tentang pentingnya sanitasi yang baik, serta pelatihan bagi masyarakat desa untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Keberhasilan program sanitasi desa ini akan menjadi langkah besar dalam menekan angka stunting," pungkasnya
Editor : Irfan Ramdiansyah