get app
inews
Aa Text
Read Next : Berhenti Merokok, ini Manfaatnya

Bedanya Gumoh dan Muntah, Ini Kata Dyah Rahmawanti Dokter Spesialis Anak RSUD Pandega

Sabtu, 23 Desember 2023 | 22:07 WIB
header img
Bedanya Gumoh dan Muntah, Ini Kata Dyah Rahmawanti Dokter Spesialis Anak RSUD Pandega. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - RSUD Pandega Pangandaran terus melakukan kegiatan rutin NGOBATAN (Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan). Kali ini dengan tema “Bayi Gumoh, Bahayakah?”, yang digelar di ruang tunggu poliklinik lantai 3 Gedung A, Kamis, 14 Desember 2023 lalu.

Kegiatan Ngobatan ini selalu disiarkan secara langsung (live) melalui Instragram resmi milik RSUD Pandega Pangandaran. Dokter spesialis anak Dyah Rahmawanti mengatakan, bahwa gumoh adalah aliran balik susu atau cairan yang dikeluarkan melalui mulut dan berlangsung secara tidak disadari.

Menurutnya, gumoh ini terjadi pada 80% bayi sehat berusia satu bulan hingga usia 12 bulan.

"Gumoh memang umum terjadi pada bayi hingga usia 1 tahun, asalkan bayi tidak menolak minum susu dan berat badan bayi mengalami kenaikan yang sesuai," ucapnya.

Gumoh ini tidak berbahaya,kata Dyah, dan terjadi akibat ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil dan katup lambung yang belum kuat.

"Sehingga air susu yang sudah berada di dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut jika volume susu terlalu besar atau jika bayi langsung berbaring setelah minum," Jelasnya.

Lanjut ia, Gumoh bisa terjadi juga saat bayi bersendawa atau terlalu banyak menelan udara. Dan untuk penanganan yang dapat diberikan saat bayi gumoh diantaranya posisikan tidur bayi terlentang dengan sudut 45-60 derajat dengan alas tempat tidur dianjurkan bagi bayi gumoh berlebih dan di sendawakan sesudah minum.

"Jangan khawatir bahwa gumoh akan berkurang dengan sendirinya dan menghilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan," ucapnya.

Lanjut Dyah, di saat ukuran lambung anak lebih besar dan katup lambung lebih kuat.

"Gumoh dengan muntah tentu berbeda. Gumoh hanya mengeluarkan sedikit ASI sesaat setelah menyusu, sedangkan muntah mengeluarkan susu atau sisa makanan dengan jumlah yang banyak secara menyembur yang disertai pula dengan kontraksi otot perut bayi," Jelasnya.

Area muntah lebih luas dan bisa terjadi kapan saja karena berbagai macam penyebab.

"Sebagian besar muntah pada bayi adalah hal yang abnormal karena bisa saja muntah ini menjadi tanda gejala penyakit refluks (gastreosphageal reflux disease), sumbatan usus, infeksi telinga, infeksi usus, infeksi paru, radang otak dan lainnya," Ungkapnya.

Dan kami menyarankan, tambah Dyah, agar Segera periksa ke dokter jika yang terjadi bukanlah gumoh melainkan muntah yang berlebih dan berkelanjutan.

"Pemeriksaan lebih lanjut bagi bayi yang muntah berlebih dapat dilakukan oleh Dokter Spesialis Anak, dan untuk di RSUD Pandega Pangandaran Klinik Anak RSUD Pandega Pangandaran itu buka setiap hari Senin sampai dengan Sabtu," Pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut