Tiga Hektare Lahan Milik Warga di Pangandaran Kebakaran, Api Diduga dari Pembakaran Sampah

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Kebakaran lahan terjadi di Pangandaran Jawa barat, tiga hektare kebun milik warga terbakar. Api diduga berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan oleh salah seorang warga hingga menjalar.

Diketahui, sekitar 3 hektare lahan milik warga yang terbakar tersebut berlokasi di Dusun Karangmulya RT 05/03 Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkan api, karena mobil pemadam tak bisa menjangkau lokasi yang jaraknya sekitar 36 Kilometer dari unit damkar.

Kepala desa Karangmulya Wahyuman mengatakan, awal di ketahuinya oleh warga sekitar pukul 18.30 WIB yang melihat gumpalan asap serta api yang semakin membesar, selain itu terlihat banyak debu beterbangan.

"Kebakaran lahan di lokasi tersebut memang sering terjadi, bahkan belum lama tiga minggu kebelakang mengalami kebakaran juga, namun bisa langsung dipadamkan oleh warga,"ucapnya saat di wawancara di lokasi kejadian, Sabtu 29 Juli 2023 Dinihari.

Meskipun tidak ada kerugian, kata Wahyuman , warga ketakutan dan cemas karena bisa saja menjalar hingga ke permukiman warga.

"Sekarang saja sampai 3 Hektare yang terbakar kalau tidak secepatnya di padamkan ditakutkan api terus menjalar dan nyampai ke pemukiman,"kata Wahyuman.

Alhamdulillah dengan kebersamaan warga masyarakat karangmulya api pun bisa di padamkan sekitar 2 sampai 3 jam.

"Kebetulan juga di bantu oleh pihak Damkar Kabupaten Pangandaran juga Damkar dari kabupaten Ciamis,"ungkapnya.

Karena lokasinya tidak terjangkau oleh unit damkar, hanya personilnya saja yang bisa sampai ke lokasi kebakaran tersebut.

"Pemadaman pun dilakukan dengan alat seadanya karena air atau slang dari Mobil damkar tidak menjangkau ke lokasi kebakaran,"ungkapnya.

Ada tiga mobil Damkar yang stand by 2 unit dari Pangandaran dan 1 unit dari Kabupaten Ciamis.

"Kamj berharap tidak terjadi kebakaran kembali, agar warga masyarakat tidak cemas dan ketakutan," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah