JAKARTA, iNewsPangandaran.id - Diduga ada gangguan Vibration (Getaran), Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendaratan di area terbuka di lahan gambut Kelurahan Mendawai Seberang, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (26/7/2023). Hal tersebut diungkapkan BNPB dalam siaran persnya.
Helikopter BNPB tipe Mi8 MTV1 dengan nomor registrasi EX-08042 itu, rencananya akan digunakan untuk pelaksanaan _water bombing_ sebagai upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan.
Insiden tersebut berawal saat sang pilot merasakan adanya gangguan _vibration_ atau getaran ketika melakukan penerbangan dari Palembang menuju Pangkalan Bun. Pilot kemudian memutuskan landing di _any open area_ (AOA) atau area terbuka.
Seluruh pilot serta kru dipastikan selamat setelah helikopter mendarat dengan sempurna. Namun, karena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, maka terlihat roda bagian depan amblas.
Setelah dilakukan pengecekan oleh engineer yang turut serta dalam penerbangan tersebut, dipastikan Helikopter tidak mengalami kerusakan.
Pendaratan di area terbuka (landing AOA) merupakan keputusan pilot apabila helikopter terhalang oleh cuaca buruk atau terdapat gangguan, sehingga harus dilakukan pengecekan dan perbaikan di tempat sebelum melanjutkan penerbangan kembali ke tujuan.
Saat ini helikopter masih menunggu tambahan bahan bakar untuk melakukan ground run (engine running) sebelum melanjutkan penerbangan ke Lanud Pangkalan Bun.
Diketahui selain _water bombing_, BNPB juga menerjunkan helikopter lain untuk patroli. Bencana karhutla di wilayah Kalimantan Selatan sendiri telah mencapai 1.552 titik menurut data yang dihimpun sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2023.
Editor : Irfan Ramdiansyah