PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Seorang Guru honorer di SDN 1 Bojong Korwil Parigi Kabupaten Pangandaran Jawa barat, memilih berhenti setelah 15 tahun mengabdi. Selain mengaku karena faktor usia, juga faktor pendidikan yang hanya Diploma Tiga (D3).
Dialah Nining Suningsih (56), ia menuturkan dirinya menjadi guru honorer sejak tahun 2008 dan awal puasa ramadhan 1444 H atau sekitar bulan Maret 2023 ia memutuskan untuk berhenti dan tidak lagi mengajar.
"Saya menjadi guru honorer hampir 15 tahun sejak pertama masuk tahun 2008 sampai awal puasa ramadhan kemarin sekitar bulan Maret 2023," kata Nining.
Nining Suningsih mengatakan, alasan dirinya tidak mendaftar menjadi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) karena faktor pendidikan yang hanya lulusan Diploma tiga (D3) disamping usianya yang sudah lanjut.
"Saya belum pernah daftar P3K apalagi PNS, ya karena keterbatasan dari ijazah hanya D3, syaratnya kan harus sarjana (S1)," ujar Nining.
Nining Suningsih menambahkan, sebelumnya ia bersabar dan berharap ada kebijakan dari pemerintah mengangkat guru honorer yang sudah 15 tahun mengabdi, tetapi ternyata sampai dirinya memutuskan berhenti tidak ada kebijakan yang berpihak kepada guru honorer.
"Saya menunggu dan berharap ada kebijakan pemerintah bagi guru honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi dengan bermodalkan Ijazah D3. Dan alasan tidak melanjutkan kuliah karena faktor usia,"jelasnya.
Nining juga menceritakan kalau dirinya belum pernah mengikuti tes, karena syaratnya harus berijazah Sarjana (S1), ada teman-teman seangkatannya yang diterima karena sudah melanjutkan sekolah S1 waktu honorer baru masuk menjadi guru honorernya.
"Saya memutuskan keluar dari guru honorer ya putus asa juga, karena tidak ada kebijakan buat saya yang ijazahnya D3, harus S1 saja. Jadi saya memutuskan berhenti mengajar," papar Nining.
Nining menjelaskan, sewaktu menjadi guru honorer dirinya sambil nyambi bekerja di Resto atau Rumah makan yang ada di Pantai Pangandaran, meski tidak full karena harus mengajar, mengingat kebutuhan dan tanda-tanda tidak ada kebijakan buat guru honorer yang sudah lama mengabdi akhirnya berhenti mengajar.
"Saya saat ini bekerja di resto full dan memiliki penghasilan setiap hari, sejak menjadi honorer tunjangan penghasilan pegawai (TPP) tidak kunjung cair, tunjangan idul Fitri juga tidak ada maka mengambil keputusan berhenti saja mengingat kebutuhan hidup sehari-hari makin meningkat," ucapnya.
Nining Suningsih mengaku memiliki 2 anak satu sudah bekerja dan berumah tangga yang kedua ikut bekerja di sebuah hotel di Pangandaran.
"Saya berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk mengangkat guru honorer yang sudah lama mengabdi menjadi pegawai pemerintah walau hanya memiliki ijazah D3, mudah-mudahan ada kebijakan,"pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah