PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Budidaya lebah teuweul atau trigona oleh Kelompok Tani Hutan ( KTH) di Pangandaran jawa barat, jadi mesin ATM anggotanya. Omzet usaha kelompok tani hutan ini pun mencapai ratusan juta rupiah per bulannya.
Kelompok tani hutan (KTH) Banyu Metu, di Dusun Babakanjaya Desa Kedungwuluh Kecamatan Padaherang ini, membudidaya lebah teuweul atau trigona, dari tahun 2019 dengan lahan seadanya.
KTH Banyu Metu yang dipimpin oleh supardi ini terus berkembang, hingga beromzet 150 juta rupiah per bulannya.
Supardi mengatakan, dirinya memulai usaha madu Trigona ini sejak tahun 2019, berawal dari Kelompok Tani Banyu Metu yang memiliki bidang-bidang usaha yang dibangunnya.
"Kita saat ini mengolah stup atau kotak sarang lebah madu kurang lebih 980 an, di lahan seluas 1 hektar yang dibagi menjadi 6 lokasi,"kata Supardi, senin(30/1/2023).
Lebih lanjut Supardi mengklaim, saat ini peternakan lebah madu yang jumlah stupnya terbanyak se Jawa Barat menurut data dari Dinas Kehutanan, yakni peternakan lebah madu Trigona yang dikelolanya.
"Khasiat dari madu ini banyak manfaatnya terutama untuk kesehatan, yang membedakan madu lebah Trigona, madu ini banyak mengandung propolis, beda dengan lebah apis atau yang lainnya, begitu diminum sudah ada reaksinya,"jelas Supardi.
Masih dikatakan Supardi, orang-orang yang pernah berkunjung ke peternakannya sudah ada ribuan, karena pihaknya dipercaya oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagai tempat pelatihan petani milenial.
"Sudah dari tahun 2021 kita dipercaya sebagai tempat pelatihan budidaya ternak lebah madu Trigona, bahkan ada yang mengikuti pelatihan selama satu bulan disini, dan ini sebagai peluang usaha masyarakat sekitar juga," ungkap Supardi.
Supardi menjelaskan, kedepan pihaknya akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait terutama dengan stakeholder Pariwisata di Kabupaten Pangandaran dengan paket wisata berbasis edukasi.
"Dengan mengedepankan wisata edukasi kita kemas Sedot Madu langsung dari sarangnya bermanfaat untuk kesehatan,"jelas Supardi.
Supardi berharap akses jalan menuju ke lokasi peternakan nya yang panjangnya kurang lebih 300 meter dari jalan raya Pangandaran-Banjar masih terjal, mudah-mudahan ada bantuan perbaikan dari pemerintah.
"Lokasinya sebelah Perumahan Bukit Residen Desa Kedungwuluh, atau sekitar 300 meter dari jalan raya Banjar-Pangandaran, hanya saat ini kondisi jalannya masih bebatuan belum di aspal, saya berharap ada bantuan dari pemerintah," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah