get app
inews
Aa Text
Read Next : Miris, Banyak Hotel Belum Urus Izin Andalalin di Pangandaran, Dishub: Hanya 17,5% yang Patuh Aturan

Jelang Nataru Hotel-Hotel di Pangandaran Lakukan Persiapan

Minggu, 18 Desember 2022 | 21:49 WIB
header img
Jelang Nataru PHRI sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan provinsi, Kapolres, TNI/POLRI dan steak holder lainnya.( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNews.id - Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) Hotel-hotel di kawasan Obyek Wisata pantai Pangandaran Jawa barat,melakukan persiapan guna kenyamanan dan keamanan para pengunjung.

Beredarnya berita Hoax tentang Pangandaran mengalami bencana dan di kabarkan obwis di tutup itu semua tidak benar terjadi, dan itu sangat berdampak sekali terhadap bookingan hotel saat ini, hal tersebut diungkapkan General Manager Hotel Krisna Iwan, Minggu 18 Desember 2022.

"Yang biasanya bookingan untuk Nataru nyampai 100 persen hingga hari H, namun dengan adanya berita Hoax itu sangat berdampak terhadap kunjungan dan kini setengahnya pun belum sampai," ujarnya.

Menurutnya, untuk tingkat kunjungan Nataru saat ini mungkin tidak akan seperti Nataru tahun sebelumnya, dimana saat ini beredar berita - berita hoax tentang Pangandaran.

"Yang beredar itu adalah adanya berita hoax bahwa bakal terjadi gempa dan air laut naik, itu sangat berdampak sekali terhadap kunjungan ke Pangandaran, padahal Pangandaran aman - aman saja,"ucapnya.

Yang di rasakan sekarang, kata Iwan ,tingkat kunjungan menurun sampai 30 Persen, kalau untuk rombongan masih ada yang booking namun untuk pribadi belum begitu banyak tidak seperti rombongan.

"Biasanya seminggu menjelang Nataru sudah ramai hampir full. Kami berharap para wisatawan tidak termakan oleh isu-isu yang tidak benar tentang Pangandaran, "jelasnya.

Untuk hotel krisna sendiri total kamar keseluruhannya ada 164 kamar dan semuanya sudah ready.

"Kami sudah persiapkan dari segala hal, dari segi sarana prasarananya, kenyamanan juga keamanan nya," kata Iwan.

Bahkan untuk menjaga hal hal yang tidak di harapkan, kami dari awal sudah membuat titik lokasi untuk evakuasi dini di lantai 7 dengan bentuk kapal, jadi untuk himbauannya, tamu di arahkan ke atas semuanya.

"Bila mana terjadi sesuatu dari awal sudah di rancang bahwa safety nya sudah bagus," tuturnya.

lanjut Iwan, untuk Okupansi saat ini sekitar 30 persen yang biasanya sampai 80 persenan.

"Bahkan ada juga yang cansel karena ketakutan, jadi bila mana ada isu-isu air naik itu sangat berdampak terhadap pengunjung, padahal Pangandaran saat ini aman," ungkapnya.

Sementara itu Ketua PHRI Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, untuk menghadapi Nataru, sudah melakukan persiapan-persiapan dan sudah banyak berkoordinasi dan rapat rapat bersama steak holder lainnya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan provinsi, Kapolres, TNI/POLRI dan steak holder lainnya, yang pertama tentang rekayasa jalan agar bisa lebih efektif dan tidak sampai terjadi kemacetan di lokasi obwis di Pangandaran," ujar Agus.

Yang menjadi perhatian PHRI, kata Agus, di saat cek in itu waktunya bertahap tidak sekaligus masuk.

"Itu menjadi pemikiran bagaimana di saat cek out, karena terbatas waktu nya dari pukul 12.00 sampai 13.00 siang," tuturnya.

Ia pun berharap Pemerintah bisa mempersiapkan tambahan trek jalan saat wisatawan keluar, dan dari pihak hotel dan juga resto mempersiapkan diri untuk menyambut para wisatawan dengan apa pun yang terjadi saat nanti.

"Kami sudah siap dan sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, karena pengunjung harus nyaman dan aman di saat berlibur atau menginap di hotel," ungkapnya.

Dan untuk menangani berita-berita tidak benar atau hoax, pihaknya sudah melakukan suatu kegiatan digitalisasi kepariwisataan Pangandaran dalam penangkalan hoax.

"Langkah-langkah yang perlu di ambil pemerintah harus lebih intens lagi terutama di dinas Pariwisata dan dinas kominfo, karena itu ujung tombak untuk promosi Pangandaran keluar," ujarnya.

Dan berharap secepatnya membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah ( BPPD) yang sampai saat ini belum terbentuk karena di anggap itu sangat penting.

"Dan kami jelaskan kembali bahwa Kabupaten Pangandaran Ini aman dan siap di kunjungi di Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,"ucapnya.

Kita harus berpikir logis, segitu dasyatnya dengan berita-berita yang di sebar oleh para hoaxker tersebut,bahwa Pangandaran terjadi bencana, itu semuanya tidak benar.

"Bahkan kami dari pemerintah daerah dan juga PHRI berangkat ke daerah yang terkena musibah yaitu Cianjur untuk membantu sodara - sodara kita di sana, jadi untuk Kabupaten Pangandaran aman dan bisa untuk di kunjungi," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut