Dengan melimpahnya benih lobster dari perairan Pangandaran, para pembudidaya melihat momentum penting untuk meningkatkan produksi nasional.
Aep Saefullah, pembudidaya lokal, menyebut bahwa Indonesia seharusnya tidak lagi hanya menjadi pemasok benih bagi negara lain.
“Ketersediaan benih sangat melimpah. Jangan terus mengalir ke Vietnam. Dengan budidaya modern, kita bisa rebut kembali pasar dunia,” tegasnya.
Di sisi lain, nelayan lokal merasakan dampak ekonomi yang lebih pasti. Dayat, nelayan lobster, menyebut fasilitas budidaya ini sebagai titik balik.
“Unit budidaya seperti ini sangat membantu ekonomi kami. Semoga bertambah banyak,” ujarnya.
Secara komoditas, Pangandaran mulai berdiri sebagai pusat suplai baru dengan potensi besar untuk mendongkrak posisi Indonesia di pasar global.
Produksi yang meningkat, kestabilan pasokan, serta peluang ekspor yang terbuka membuat industri lobster nasional kembali diperhitungkan.
Jika tren ini terus berlanjut, Pangandaran dapat menjadi salah satu sentra komoditas laut yang menentukan arah pergerakan harga dan suplai lobster di tingkat internasional bahkan mampu menekan dominasi Vietnam dalam beberapa tahun ke depan.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
