PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran mengimbau peran aktif orang tua dalam memberikan edukasi kepada anak terkait perilaku sosial berisiko.
Langkah ini sebagai upaya pencegahan sejak dini agar pelajar tidak terpengaruh oleh konten negatif di media sosial.
Kepala Disdikpora Pangandaran, Soleh Supriadi, menegaskan pihaknya akan mengambil langkah serius dalam mengantisipasi fenomena perilaku menyimpang, termasuk isu terkait hubungan sesama jenis serta konten digital yang berpotensi berdampak buruk pada perkembangan pelajar.
"Saya tidak menyatakan ada siswa di Kabupaten Pangandaran yang terjangkit HIV/AIDS didominasi LSL, itu saya belum tahu. Namun kami dari Dinas Pendidikan mengantisipasi hal itu dan kami nyatakan perang," ujar Soleh, di ruang kerjanya, Jumat (21/11/2025) siang.
Soleh menyebut perlindungan terhadap generasi muda mutlak diperlukan.
"Jangan sampai nanti generasi muda Pangandaran, generasi yang dipersiapkan untuk masa depan, malah terbawa arus negatif," tegasnya.
Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, Disdikpora telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi terkait.
"Kita sudah berkolaborasi dengan stakeholder pendidikan, baik kepala sekolah maupun pejabat terkait, agar dapat mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat mengenai fenomena yang saat ini banyak beredar di media sosial," ujarnya.
Soleh berharap langkah preventif ini mampu menjaga pelajar dari dampak buruk lingkungan digital.
"Saya harap masyarakat khususnya orang tua, mari bersama-sama menjaga, membimbing, dan mengedukasi anak-anak kita," pinta Soleh.
Ia mengingatkan bahwa pengawasan keluarga sangat penting karena anak kini tumbuh dalam era digital yang tidak lepas dari penggunaan internet dan media sosial.
"ITE di satu sisi penting untuk pembelajaran, tetapi di sisi lain membutuhkan pengawasan ketat dari orang tua dan masyarakat agar penggunaan media sosial di kalangan pelajar tetap bijak dan ada batas-batasnya," jelasnya.
Disdikpora juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak seperti MKKS, Korwil, K3S, PGRI, dan Puskesmas.
"Ke depan akan ada langkah nyata di masing-masing kecamatan. Kolaborasi antara Dinkes, Disdik, dan stakeholder untuk mengedukasi di sekolah-sekolah, khususnya tingkat SMP, guna mengantisipasi hal tersebut," tutup Soleh.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
