PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Suasana di RSUD Pandega Pangandaran mendadak riuh. Ratusan tenaga kesehatan, pegawai rumah sakit, hingga warga umum tumplek blek di halaman rumah sakit untuk satu tujuan: menyumbangkan darah dalam aksi Donor Darah Serempak Nasional yang digelar memperingati 25 tahun ARSADA.
Aroma kemanusiaan terasa kental sejak pintu gerbang dibuka. Antrean memanjang, petugas mondar-mandir, dan suara instruksi medis bersahutan, semuanya menandai betapa kuatnya solidaritas rumah sakit daerah di momen besar ini.
RSUD Pandega berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Pangandaran sebagai garda depan pelaksana.
Petugas PMI memastikan setiap tetes darah yang keluar dari lengan pendonor melewati serangkaian prosedur: mulai dari cek kesehatan, skrining ketat, sampai penyimpanan darah yang super steril.
Direktur RSUD Pandega, Titi Sutiamah, tak menutupi kebanggaannya. Dengan nada tegas namun hangat, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan.
“Donor darah bukan hanya memberikan setetes darah, tetapi memberikan harapan hidup bagi sesama,” ujarnya.
Sejak pagi buta, halaman rumah sakit bak lautan manusia. Para nakes dan pegawai berseragam putih, bercampur dengan masyarakat umum, silih berganti masuk ruang donor.
Panitia bahkan mengaku, jumlah pendonor melebihi target awal. Dari kubu PMI, Ketua PMI Pangandaran Dadang Gunawan memberikan apresiasi besar untuk RSUD Pandega.
Ia menilai kegiatan ini bukan hanya perayaan ulang tahun ARSADA, tetapi bukti nyata kerja sama antar lembaga dalam memenuhi kebutuhan darah yang tak pernah surut.
“Stok darah itu krusial. Dari ibu melahirkan, kecelakaan, sampai pasien anemia berat, semuanya butuh suplai yang stabil,” tegasnya.
Melalui aksi serempak berskala nasional ini, RSUD Pandega dan PMI berharap semakin banyak masyarakat terketuk hatinya untuk rutin mendonorkan darah. Sebab satu kantong darah, bisa menjadi penentu hidup seseorang.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
