Razia Manual Dikeluhkan, ETLE Diprotes, Kasatlantas: Belum Ada Alat Ukur Knalpot Brong

Irfan Ramdiansyah
Dulu Protes Razia Manual, Sekarang Protes ETLE, Warga Teriak Knalpot Brong Tak Tersentuh. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Warga Pangandaran kembali dibuat bingung soal penindakan pelanggaran lalu lintas. Dulu mereka mengeluhkan razia tilang manual, kini setelah Polantas menghentikan penindakan manual dan lebih mengandalkan ETLE, keluhan baru kembali bermunculan.

Banyak warga mempertanyakan mengapa kendaraan berknalpot brong masih terdengar di beberapa titik jalan, sementara motor-motor lengkap justru yang sering terkena ETLE.

Selama ini, razia manual memang sering dikeluhkan karena dianggap mengganggu aktivitas. Namun setelah tilang manual dihentikan sementara, warga justru mulai merasa penindakan menjadi tidak seimbang.

ETLE hanya menjerat motor yang datanya lengkap, sedangkan beberapa motor bodong dan sebagian pengguna knalpot brong tidak terdeteksi kamera.

“Dulu protes razia manual. Ayeuna ETLE nu jalan, tapi anu katewak nu lengkap. Nu brong mah bebas berebetan di jalan,” keluh seorang warga di kawasan Padaherang yang enggan disebutkan namanya.

Di sejumlah ruas jalan, suara knalpot brong memang masih terdengar, terutama menjelang sore hingga malam. Bukan berarti merajalela, namun keberadaannya memang ada, dan cukup membuat warga kurang nyaman.

“Brong-brong mah ayeuna sok aya wae nu ngaliwat. ETLE teu bisa newak, razia manual teu aya. Jadi masih kadéngé wae sora brong,” ujar warga lainnya yang setiap hari terganggu suara kendaraan berisik saat beristirahat.

Sistem ETLE hanya mampu menindak kendaraan yang memiliki data resmi, sehingga motor bodong dan kendaraan tidak standar sulit tersentuh. Tanpa penindakan manual, beberapa pelanggaran spesifik seperti knalpot brong otomatis sulit dijangkau.

Kebingungan warga pun semakin besar. Razia manual dulu dikeluhkan karena dianggap menghambat aktivitas, tapi ketika ditiadakan, ETLE dinilai kurang mampu menyasar pelanggaran paling meresahkan, terutama terkait suara bising.

“Sering razia manual diprotes. Ayeuna teu aya manual, warga protes deui sabab nu brong masih aya nu ngaberebet. Jadi nu salah téh sistemna atawa nu make knalpot brongna?” ujar seorang pedagang yang setiap hari berjualan di tepi jalan.

Menanggapi keluhan warga, Kasatlantas Polres Pangandaran Iptu Yudi Risnandar menjelaskan bahwa pihaknya bukannya tinggal diam. Namun untuk penindakan knalpot brong, ada keterbatasan yang harus dipahami masyarakat.

“Untuk knalpot brong, sampai sekarang belum ada alat pengukurnya secara resmi di wilayah kami. Jadi untuk menentukan pelanggarannya harus sesuai standar yang jelas,” ujar Yudi, Jumat (14/11/2025)

Ia menegaskan kembali bahwa penghentian sementara tilang manual bukan tanpa alasan.

“Dulu saat tilang manual rutin dilakukan, banyak masyarakat yang protes. Sekarang ketika mengandalkan ETLE, muncul lagi keluhan berbeda. Kami tetap menyesuaikan aturan dan kemampuan peralatan di lapangan,” jelasnya.

Yudi juga menambahkan bahwa keberadaan knalpot brong di lapangan bukan berarti merajalela, namun memang ada dan masih menjadi perhatian kepolisian.

“Kami tetap melakukan langkah preventif dan imbauan. Tapi untuk penindakan yang lebih spesifik, perlu alat ukur dan dasar yang kuat,” tambahnya.

Warga berharap Satlantas Pangandaran bisa menemukan pola yang lebih seimbang, ETLE tetap berjalan, namun penindakan langsung untuk motor bodong dan knalpot brong juga harus dipertimbangkan kembali, setidaknya pada waktu-waktu tertentu.

Hingga kini, suara knalpot brong masih terdengar di beberapa titik, menjadi pengingat bahwa permasalahan ini belum tuntas. Warga berharap ada solusi komprehensif yang mampu menertibkan jalanan tanpa memicu polemik baru.

Sementara itu, Polres Pangandaran juga menegaskan bahwa pihaknya terus memberikan himbauan dan surat teguran kepada para pengendara. Namun, langkah persuasif itu kerap kurang efektif karena sebagian warga masih nekat menggunakan knalpot brong dan mengabaikan aturan lalu lintas.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network