PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Teriak, tawa, dan cipratan air seolah jadi irama yang menandai hari Minggu (2/11/2025) itu. Di tengah derasnya aliran Sungai Citumang, sekelompok jurnalis dan penggiat media sosial menantang adrenalin dalam acara “Ulin Bareng” bersama The Allure Villas Managed by Sahid Pangandaran.
Bukan sekadar wisata air biasa mereka seolah menantang maut, melompat dari tebing setinggi tujuh meter ke sungai yang berair dingin menggigit.
Tubuh-tubuh berpelampung itu melayang, lalu terjun menghantam permukaan air dengan teriakan yang bercampur antara takut dan puas.
“Deg-degan, tapi nagih!” celetuk salah satu peserta sambil terbatuk-batuk di tepian sungai, wajahnya campur antara lega dan histeris.
Suasana makin panas ketika peserta mencoba “ayunan maut” di atas aliran sungai. Ayunan tinggi yang bergoyang di udara, membuat jantung berdegup seirama derasnya arus di bawahnya.
Satu dua peserta sempat ragu, tapi sorakan teman-temannya memaksa mereka menantang rasa takut.
Di sela jeritan dan gelak tawa, air Sungai Citumang tetap mengalir tenang di antara batu-batu besar yang tampak seperti penjaga alam purba.
Dari sela pepohonan, cahaya matahari menembus lembut, membuat pemandangan tampak seperti surga kecil yang tersembunyi.
“Rasa kebersamaan muncul secara alami ketika kita menyusuri sungai bersama. Seru, menegangkan, tapi juga menyenangkan,” ujar Amin, salah satu peserta yang terlihat masih gemetar setelah menaklukkan arus.
Tak ada yang menyangka, di balik wajah tenang Sungai Citumang, tersimpan petualangan yang bikin candu.
Setelah puas menantang adrenalin, peserta diajak “mengambang santai” terlentang di atas air sambil menikmati pemandangan hijau di kanan kiri sungai. Suara kicauan burung, desir angin, dan pantulan cahaya di air membuat suasana berubah lembut.
Dari yang awalnya menjerit ketakutan, kini semua larut dalam ketenangan alam Citumang.
Menurut Arya, General Manager The Allure Villas Managed by Sahid Pangandaran, kegiatan ulin bareng ini bukan sekadar acara hiburan.
“Ini momen untuk mempererat hubungan dan refreshing setelah rutinitas kerja. Citumang kami pilih karena paling aman dan menantang sekaligus,” ujarnya.
Arya menyebut, Citumang kini jadi destinasi yang mulai dilirik lagi oleh wisatawan. Tak kalah populer dari Green Canyon atau Ciwayang, tapi dengan suasana yang lebih intim dan tenang.
Dari area parkir yang bersih, sambutan ramah para pemandu, hingga tawa yang tak henti di sepanjang sungai Citumang seolah memberi napas baru bagi wisata alam Pangandaran yang mulai bangkit dari masa lesu.
Para guide pun tak hanya bertugas menjaga keselamatan, tapi juga jadi penghibur alami melontarkan lelucon, menggoda peserta yang takut, hingga menularkan semangat berani.
Dan ketika petualangan usai, wajah-wajah lelah tapi puas terlihat jelas. Baju basah, rambut acak-acakan, tapi senyum mereka menandakan satu hal.
Ulin Bareng Citumang bukan sekadar wisata air ini adalah ritual kecil untuk melawan rasa takut dan merayakan hidup.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
