Lebih dari Separuh Pekerja di Ambang Gila: Dunia Kerja Modern Jadi Mesin Pembakar Mental

Irfan ramdiansyah
Kemeja Rapi, Jiwa Luruh Krisis Kesehatan Mental Mengintai Dunia Kerja Indonesia. ( Foto: freepik)

Tak hanya di luar negeri, persoalan serupa juga mengintai para pekerja Indonesia. Berdasarkan Survey Workplace Wellbeing Score Indonesia 2025, tingkat kesejahteraan mental karyawan di Tanah Air baru menyentuh 50,98%, jauh di bawah rata-rata global 58,62%.

Akibatnya, banyak pekerja yang hadir di kantor hanya secara fisik, tapi batinnya sudah habis terkuras. Mereka bekerja tanpa semangat, tanpa arah, tanpa makna. Dan ini bukan sekadar drama hitungan ekonominya mencengangkan: kerugian akibat stres kerja bisa mencapai USD 300-900 per karyawan per bulan!

Menurut Kartika Amelia, pakar HR dari Human Care Consulting (HCC), banyak perusahaan baru sadar ketika semuanya sudah terlambat.

“Penurunan performa sering kali bukan karena kemampuan yang menurun, tapi karena beban mental yang tak terkelola,” tegasnya.

Ia menyebut fenomena burnout sebagai “bom waktu yang diam-diam menggerogoti produktivitas perusahaan.”

Editor : Irfan Ramdiansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network