PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Suasana berbeda dan penuh aura sakral menggema dari perairan Pangandaran pada Jumat pagi (8/8/2025). Ratusan nelayan, dibalut semangat nasionalisme, bersama jajaran Polres Pangandaran, Polda Jabar, bikin gebrakan tak biasa, menggelar penghormatan bendera Merah Putih di tengah laut!
Bukan di lapangan upacara, bukan di halaman kantor pemerintah, tapi di atas lebih dari 100 perahu pesiar yang berlayar ke titik tengah laut dari kawasan Pos 2 Pantai Barat Pangandaran.
Momen langka ini sukses membuat warga yang menyaksikan dari bibir pantai terpukau dan haru. Dengan penuh khidmat, armada perahu nelayan itu membentuk formasi melingkar.
Di tengahnya, satu paddle board mengibarkan Sang Saka Merah Putih, berdiri gagah menantang angin dan ombak.
Tepat saat bendera dikibarkan, suara nyanyian Indonesia Raya menggema, dan seluruh peserta di atas perahu memberi penghormatan bak pasukan pengibar bendera profesional!
Tak main-main, kegiatan ini adalah bagian dari perayaan menuju Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, dan disebut-sebut sebagai pertama kalinya upacara Merdeka digelar di atas laut oleh gabungan nelayan dan polisi di Pangandaran.
Kapolres Pangandaran, AKBP Dr. Andri Kurniawan, yang turut hadir langsung di lokasi, mengaku bangga dengan inisiatif bersama ini.
“Kami gelar pemasangan dan penghormatan bendera merah putih mulai dari darat hingga tengah laut. Ini bukan sekadar seremoni, ini bentuk cinta kami kepada para pejuang kemerdekaan,” tegas Kapolres kepada wartawan dengan nada penuh semangat.
Lebih mengejutkan lagi, sebanyak 17.845 bendera merah putih dikabarkan telah disebar dan dipasang di seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran!
Dari tiang rumah warga, perahu nelayan, hingga lambung kapal pesiar semua dibalut merah putih!
Salah satu tokoh yang tak bisa menyembunyikan haru adalah Miswan, Ketua Perkumpulan Perahu Pesiar Pangandaran. Ia mengaku ini adalah momen paling emosional sepanjang kariernya sebagai pelaut.
“Baru kali ini saya merasakan khidmat seperti ini. Ada semacam getaran batin yang tak bisa dijelaskan,” ujar Miswan dengan mata berkaca-kaca.
Ia menambahkan, meski tak lagi berperang seperti para pejuang kemerdekaan, namun tanggung jawab menjaga semangat dan nilai-nilai perjuangan tak boleh luntur.
“Kemerdekaan ini mahal. Dulu ditebus darah dan nyawa. Sekarang tugas kita menjaga dan menghargainya,” tambahnya.
Momen patriotik nan menggetarkan ini langsung jadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen memuji kreativitas dan semangat nelayan serta polisi di Pangandaran yang dinilai mampu menyulut nasionalisme dengan cara yang elegan dan menyentuh.
Tak sedikit pula yang menyebut: “Beginilah seharusnya perayaan kemerdekaan, bukan hanya upacara formalitas, tapi menyentuh hati dan membakar jiwa!”
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait