Siswi SD di Pangandaran Jadi Korban Perampasan, Pelaku Mengaku Sebagai Guru Baru

Irfan ramdiansyah
Siswi SD di Pangandaran Jadi Korban Perampasan, Pelaku Mengaku Sebagai Guru Baru. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id – Seorang siswi kelas 3 SDN 2 Sukahurip, Kecamatan Pangandaran, menjadi korban perampasan oleh pria tak dikenal yang mengaku sebagai guru baru. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa pagi, 14 April 2025, saat suasana sekolah masih sepi.

Didampingi orang tua dan Kepala Sekolah, Korban mendatangi Mapolsek Pangandaran, untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Dalam keterangannya, korban mengaku sempat diberi nasihat oleh pelaku agar tidak memakai perhiasan ke sekolah, sebelum akhirnya dipaksa menyerahkan cincin emas yang dipakainya.

"Ya saya kasih soalnya dipaksa. Saya takut," ujar korban.

Menurut Kepala Sekolah Joko Muklas, insiden terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat guru-guru belum tiba di sekolah. Pelaku menghampiri sejumlah siswa yang sudah lebih dulu datang dan berpura-pura menjadi guru baru.

"Pelaku langsung mengumpulkan siswa, lalu meminta perhiasan korban dengan dalih nasihat. Sayangnya, korban ketakutan dan menyerahkan cincinnya seberat satu gram," ungkap Joko.

Pelaku juga sempat mencoba merampas kalung dari siswi lain, namun gagal karena korban menolak. Aksi pelaku akhirnya diketahui penjaga sekolah, yang membuat pelaku melarikan diri dengan sepeda motor.

Kanit Reskrim Polsek Pangandaran, Aipda Dani Erwanto, membenarkan pihaknya telah menerima laporan atas dugaan tindak pidana penipuan dan perampasan tersebut.

“Kami juga mendapat informasi bahwa modus serupa terjadi di wilayah hukum Polsek Kalipucang. Kami akan berkoordinasi untuk pengembangan kasus ini,” kata Dani.

Kapolsek Kalipucang, AKP Iman Sudirman, menambahkan pihaknya telah menerima laporan serupa dari empat SD di wilayah Desa Bagolo, Banjarharja, dan Putrapinggan.

Dalam setiap kasus, pelaku menggunakan modus yang sama dengan mengaku sebagai guru baru dan melarang siswa memakai perhiasan.

“Pelaku meminta paksa perhiasan korban sambil mengaku sebagai guru. Ini sangat meresahkan,” tegas Iman.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin, menyebut pihaknya sebelumnya telah mengeluarkan imbauan kepada sekolah-sekolah untuk waspada terhadap modus penipuan serupa yang sebelumnya terjadi di wilayah Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Kami minta pihak sekolah meningkatkan kewaspadaan, terutama saat jam-jam awal sebelum kegiatan belajar dimulai,” pungkas Agus.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network