Sementara itu, salah satu pengrajin kolang-kaling, Warsinem, mengatakan bahwa produksi harian mereka bisa mencapai lebih dari satu kuintal dengan bantuan enam orang pekerja.
"Di bulan Ramadan, permintaan kolang-kaling meningkat. Selain pengepul, banyak juga warga yang membeli untuk kebutuhan rumah tangga atau dijual kembali. Produksi harian bisa mencapai lebih dari satu kuintal. Namun, bahan baku semakin sulit didapat karena banyak pohon yang sudah ditebang," kata Warsinem.
Selama Ramadan, harga kolang-kaling juga mengalami kenaikan. Jika pada hari biasa hanya Rp7.000 per kilogram, kini harganya naik menjadi Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram.
Bulan suci Ramadan menjadi berkah bagi warga Pangandaran. Dengan mengolah buah aren menjadi kolang-kaling, mereka dapat meningkatkan pendapatan, terutama karena permintaan meningkat untuk kebutuhan berbuka puasa.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait