NGOBATAN RSUD Pandega, Bahas Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Eris Riswana
NGOBATAN RSUD Pandega, Bahas Penyakit Paru Obstruktif Kronik. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

Tentu, kata dr. Fikri, karena disebabkan kelainan saluran nafas yang menyebabkan hambatan aliran udara yang terus-menerus. Bahkan, saat aktivitas fisik yang ringan, mengi atau sesak nafas yang disertai dengan bunyi, tubuh terasa lemas, adanya rasa berat di dada dan terjadinya penurunan berat badan.

"PPOK terjadi biasanya karena asap rokok, polusi udara, infeksi saluran nafas bawah berulang dan tumbuh kembang paru bawaan genetik," ujarnya.

Sementara, PPOK sendiri dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik, rontgen dan pemriksaan laboratorium.

“PPOK sendiri bisa diatasi dengan konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, pemberian okrigen, nebulasi dan rehabilitasi paru-paru,” jelasnya.

Cara agar tidak mengalami PPOK yaitu dengan menerapkan gaya hidup CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola Stres).

Jika dirasakan ada keluhan seperti gejala PPOK di atas, maka segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Dalam di RSUD Pandega Pangandaran yang buka hari senin sampai sabtu sehingga bisa mendapat penanganan lebih lanjut, pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network