Sebelumnya, ruangan tersebut adalah kantor guru namun kini berpindah ke ruang kelas karena takut ambruk karena kondisi atap sudah lapuk. Kurang lebih ada 1 tahun berpindah ke ruangan kelas.
"Kerugian di kisaran 100 juta rupiah, Hanya kerugian material dan alat-alat dapur saja,"jelasnya.
"Bagi siswa, belajar hingga saat ini masih terbilang aman meskipun untuk belajarnya ada yang menggunakan ruangan Perpustakaan, itu pun bergantian antara kelas 1 dan kelas 2 pagi dan siang,"tambahnya.
Pihaknya pun berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kepada pendidikan, kalau bisa jangan menunggu ambruk dulu, baru ada perbaikan.
Sementara itu menurut Kepala Sekolah Entin Kurniatin mengatakan, dirinya mengetahui kejadian ambruknya ruangan kelas informasi dari komite sekolah.
"Memang kondisi ruangan sudah sangat rusak atau lapuk, yang tadinya di gunakan untuk kantor guru, kini di manfaatkan untuk dapur umum guru,"ucapnya.
Sebelumnya pihaknya pun sudah mengajukan permohonan ruangan kelas di tahun 2022 dan sudah di Verifikasi yang rencananya akan di bangun di tahun 2024.
Dan kini pihak sekolah sangat berharap sekali adanya pembangunan atau rehab karena sangat dibutuhkan selain itu guna keamanan dan kenyamanan siswa saat belajar, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait