PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Achyadi yang akrab disapa Yadi karung (58) menempuh jarak 230 kilometer dalam waktu dua hari untuk menghadiri perhelatan akbar Golden Wing Day HDCI di Pantai Pangandaran Jawa barat.
Sebelumnya Achyadi dilepas oleh Panitia Golden Wing Day dari Basecamp HDCI di jalan Surapati Bandung pada hari Rabu 24 Mei 2023.
Achyadi sendiri terkenal sebagai pengayuh sepeda tua jarak jauh Indonesia asal Bandung, ia sudah mengelilingi hampir separuh Indonesia dengan mengayuh sepeda tua nya.
Achyadi pernah mengayuh sepeda tuanya dari Bandung ke Bali pada tahun 2008, bahkan ia tercatat pengayuh sepeda tua pertama yang mengibarkan merah putih di Malaka Negri Jiran Malaysia pada tahun 2011.
Achyadi mengatakan, perjalanan nya kali ini untuk menghadiri perhelatan akbar Golden Wing Day, dirinya mengayuh sepeda tua nya tersebut sendiri.
Piagam Wing Day HDCI ke 9 2015.( Foto: iNewsPangandaran/Irfan ramdiansyah)
" Saya sendiri, solois. Dilepas oleh Panitia Golden Wing Day dari Basecamp HDCI di jalan Surapati Bandung pukul 8 pagi hari Rabu tanggal 24 Mei," ujarnya.
Selama perjalanan ke Pangandaran kata Achyadi, ia tidak menemukan kendala karena sudah terbiasa. Istirahat pertama di Parakan Muncang sekitar dua jam an.
" Istirahat pertama di ujung jalan cagak Parakan Muncang, saya istirahat sekitar dua jam an untuk makan dan minum," tuturnya.
Dan malam pertama perjalanan ke Pangandaran, Achyadi mengaku bermalam di Tasik setelah mengayuh sepeda tua nya melalui jalur Gentong.
" Saya bermalam di Komunitas Sapeda Kolot Tasikmalaya ( Sakota). Mereka menyambut saya , karena mereka mengetahui saya akan menghadiri Golden Wing Day di Pangandaran" ucapnya.
Setelah menginap semalam di Tasik ia pun melanjutkan perjalanan ke Pangandaran, hingga tiba pukul 17.00 Wib tepat di bundaran Tugu Marlin Pangandaran.
" Tiba ke sini ( Pangandaran) jam 17.00 Wib, pas di bundaran Tugu Marlin Pangandaran," katanya.
Achyadi menambahkan, mungkin bagi orang mengayuh sepeda melelahkan apalagi mengendarai sepeda tua dengan jarak ratusan kilometer, tapi bagi nya dilatarbelakangi keingintahuan dirinya tentang Indonesia.
" Kalau naik mobil atau motor ga bisa di nikmati, kalau naik sepeda bisa santai. Selain itu ada yang saya perjuangkan yaitu ingin menyekolahkan putrinya ke perguruan tinggi, dan melalui sepeda tua ini saya bisa menyekolahkan anak-anak saya," tuturnya.
Sedangkan menghadiri Golden Wing Day ini Achyadi menuturkan, dirinya satu-satunya pesepeda tua yang diundang khusus oleh HDCI. Dan ini kali kedua, sebelumnya ia juga di undang pada Wing Day 2015 dan diberi Silver Wing HDCI.
" Saya satu-satunya peseda tua di Indonesia yang diundang khusus HDCI, mereka mengundang saya karena mereka tau track record saya" ujar Achyadi.
Achyadi berharap, Pengayuh sepeda tua jarak jauh menjadi motivasi bagi pesepeda tua yang lain.
" Ludeung ngalanglang jagat lain adigung jago kandang, mengayuh dengan jiwa nurani," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait