Menurutnya, untuk belajar mengajar siswa sementara di alihkan ke ruangan Perpustakaan agar belajar mengajar tetap berjalan.
"Bahkan untuk ruangan kelas yang saat ini tidak di pakai ada tiga ruangan kelas karena kami anggap ruangan tersebut sudah tidak layak huni (lapuk), ",ujarnya.
Maka dari itu, kata Sodikin, untuk pembelajaran saat ini lebih dipadatkan atau digabung, dua ruangan dibuat menjadi dua pembelajaran atau dua kelas.
"Kelas lima dan kelas enam, kelas satu dan kelas dua, kelas empat satu ruangan dan untuk kelas tiga belajar mengajar di Perpustakaan," kata Sodikin.
Saat ini pihak sekolah dengan komite sepakat untuk menurunkan genteng ruangan kelas yang sudah dianggap lapuk.
"Yang ditakutkan terjadi ambruk kembali atau terjadi susulan. Kami sangat berharap sekali adanya rehab ruangan kelas, karena sangat dibutuhkan sekali guna keamanan dan kenyamanan siswa saat belajar," harapnya.
Sementara itu, Kadisdikpora Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin saat dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, pihaknya akan segera merehab bangunan kelas SDN 2 Putrapinggan yang ambruk tersebut.
" Ya kami secepatnya akan segera mungkin merehab bangunan SDN 2 Putrapinggan yang kemarin ( Minggu 12/02/2023) ambruk," jawabnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait