Sempat Dibawa hingga Tangerang, Seorang Pria asal Pangandaran Lolos dari Penculikan dengan Kekerasan
PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Seorang pria asal Pangandaran Jawa Barat berhasil lolos dari tindak pidana penculikan dengan kekerasan. Korban diculik lalu disekap dan dianiaya karena enggan menjual mobil yang telah dibelinya kepada para pelaku yang diduga lebih dari empat orang.
Salah satu pelaku mengaku oknum anggota, bahkan menurut saksi mata saat mau menolong korban, oknum tersebut mengacungkan senjata api.
Korban bernama Andi Kurniawan warga blok Cicaruy Desa Karangsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Ia berhasil lolos setelah diculik dan disekap, oleh para pelaku yang diduga berjumlah enam orang, yang salah satu nya mengaku oknum anggota.
Korban mengalami luka- luka di sekujur tubuh nya, hingga harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Padaherang.
Korban menceritakan, selama diculik didalam mobil ia di injak-injak oleh para pelaku, lalu dipukul menggunakan kunci roda dan dipukul gagang pistol oleh oknum yang mengaku anggota tersebut. Ia pun diancam akan membantai keluarga korban jika melapor ke polisi.
Korban dibawa oleh para pelaku ke Tanggerang, beruntung korban berhasil lolos setelah berpura-pura ingin buang air kecil.
Kronologi terjadinya penculikan dengan kekerasan ini, berawal saat korban kedatangan para pelaku yang ingin membeli kembali mobil yang di over booking oleh korban, namun korban enggan menjualnya apalagi para pelaku menawar dengan harga rendah.
Diduga kesal akhir nya terjadilah tindak pidana penculikan dengan kekerasan terhadap korban.
Korban Andi kurniawan mengatakan, saat dirinya habis beli rokok dari warung lalu datang para pelaku menggunakan mobil avanza, langsung menyergapnya.
"Sehabis membeli rokok dari warung yang tidak jauh dari rumah, tiba-tiba ada mobil Avanza putih ber plat nomor B, pertama turun satu orang, lalu dua orang lagi turun, dan langsung menyergap saya," katanya.
Setelah itu kata Andi, ia langsung dimasukan ke dalam mobil, sambil ditutup matanya menggunakan kain, lalu didalam mobil ia di siksa, bahkan wajah nya dipukul gagang pistol oleh oknum yang mengaku anggota.
" Setelah memukul wajah saya dengan pistol, pelaku yang mengaku anggota tersebut mengancam akan membatai keluarga saya , jika melapor ke polisi," ucapnya.
Menurutnya, Posisi dia di dalam mobil badan telungkup di bawah, di injak injak, di pukul bahkan sampai tangan di ikat menggunakan tali rapia.
"Mata di tutup dengan kain sambil saya terus di pukuli dari pertama saya di mobil sampai di lokasi terakhir kota Tangerang,"jelasnya.
Sesampai di kota Tangerang dirinya di paksa agar mau mengembalikan mobil yang pernah di belinya tersebut.
"Di saat di lokasi terakhir transit saya pura pura ke kamar kecil agar bisa melarikan diri meskipun dengan kondisi sakit," ujarnya.
Lanjut Andi, ia pun lari dengan sekencang kencangnya dengan kondisi babak belur, lalu naik taksi dan setelah itu naik bus jurusan Tasik, sampai di Tasik lalu naik lagi bus jurusan Banjar dan terakhir naik yang jurusan Pangandaran.
" Nyampe di rumah, Rabu pukul 02.00 wib jelang pagi, saya mengalami muntah muntah lalu di pagi harinya langsung ke Puskesmas Padaherang," tuturnya.
Sementara itu, menurut salah satu saksi mata, Yusuf mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 wib minggu sore 28 januari 2023, korban di pukuli dan langsung di angkat paksa para pelaku dan di lempar ke dalam mobil.
"Mobil yang digunakan para pelaku berwarna putih dan melaju ke arah banjar, namun saya tidak sempat melihat plat Nomor mobilnya karena kami ketakutan, salah seorang pelaku mengacungkan pistol, malah warga mengira itu buser," ujarnya.
Di lain pihak, kepolisian dari Polsek Padaherang masih terus meminta keterangan dari korban, guna penyelidikan lebih lanjut.
Editor : Irfan Ramdiansyah