Ngeri, TPU Eyang Jaga Resmi Pamotan Tergerus Longsor Kain Kafan yang Terlihat Bikin Merinding

Eris Riswana
Sejumlah makam berserakan tergerus longsor.( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya mengakibatkan banjir juga longsor di beberapa titik, salah satunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Eyang jaga resmi Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang, sejumlah jenazah yang terbalut kain kafan serta beberapa makam berserakan terbawa longsoran.

Luas longsoran sekitar 100 meter dari luas keseluruhan TPU seluas 3 hektar, dan berpotensi ada longsor susulan.

Menurut data dari Desa setempat ada 19 makam yang tergerus longsor dan jumlah nya bisa terus bertambah, hingga saat ini belum bisa di evakuasi karena masih menunggu pendataan.

Susi salah satu warga yang keluarganya di makamkan di TPU tersebut mengatakan, dirinya merasa sedih dengan longsor yang terjadi di TPU.

"Saya sedih, nelangsa melihat makam bapak terbawa longsor dan sampai saat ini belum tahu posisinya dimana karena terbawa longsor," ucapnya saat di temui di rumahnya yang tidak jauh dari pemakaman Rabu 13/10/2022.

Setelah kejadian, kata Susi, ia pun langsung melihat ke lokasi makam ternyata memang sudah tidak berada di tempat awalnya terbawa longsor. 

"Untuk penanganan memang belum, tetapi sudah ada pendataan kepada pihak keluarga yang di lakukan oleh pemerintahan Desa. Semoga segera untuk di tangani," ungkapnya. 

Sementara itu kepala desa Pamotan Andi Suwandi mengatakan, untuk saat ini akan dilakukan musyawarah dengan pihak lain termasuk pihak keluarga yang keluarganya di makamkan di TPU tersebut. 

"Tanah pemakaman yang longsor sekitar 100 Meter lebih dan untuk makam yang terbawa longsor masih dalam pendataan untuk sementara baru terdata sekitar 19 makam," ujar Kepala Desa. 

Kami dari pemerintahan Desa, kata Andi , turun langsung door to door ke pada warga masyarakat untuk melakukan pendataan terhadap makam keluarganya yang hilang atau bergeser dan selanjutnya akan di lakukan musyawarah. 

"Saat ini baru bermusyawarah dengan tokoh agama, MUI, kuncen makam dan masyarakat atau pihak keluarga yang di makamkan di pemakaman tersebut," jelasnya.

Lanjut kepala desa, memang ada beberapa jenazah yang terlihat masih terbalut kain kapan, tidak transparan jenazahnya. 

"Untuk selanjutnya bagai mana nanti keputusan dari hasil musyawarah mau seperti apa," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network