Warga di Batuhiu Gelar Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan

Irfan ramdiansyah
Masyarakat Desa Ciliang gelar tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan ( Foto: iNewsPangandaran.id/Irfan ramdiansyah)

PANGANDARAN, iNews.id - Warga di Kabupaten Pangandaran Jawa barat, gelar tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan, setelah sempat tak digelar akibat pandemi. Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan ini merupakan salah satu ritual budaya, wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang diberikan.

Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan ini digelar warga masyarakat Desa Ciliang Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Dan tradisi ini digelar di area parkir Objek wisata Pantai Batuhiu.

Tradisi yang biasanya digelar setiap setahun sekali ini, selain dihadiri oleh ratusan warga masyarakat juga dihadiri Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan.

Dalam kesempatan tersebut Ujang Endin Indrawan menyampaikan, event budaya ini diharapkan menjadi paket wisata. Menurutnya Bali maju dan banyak dikunjungi wisatawan karena salah satunya menjaga kearifan lokal.


Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan menghadiri Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan ( Foto: iNewsPangandaran.id/Irfan ramdiansyah)

" Yang diharapkan, wisatawan yang datang ke Pangandaran, wisatawan dari mancanegara. Artinya itu akan menjadi sumbangan devisa bagi negara," ujar Endin.

Untuk itu , Ujang Endin Indrawan mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kearifan lokal Batuhiu Culture Festival ini. Diharapkan nanti, kearifan-kearifan lokal yang ada di Desa Ciliang ini bisa dipertahankan, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri.

Sementara itu tokoh budaya setempat Rangga mengatakan, Ruat Jagat Sila Saamparan ini salah satu tradisi yang ada di Batuhiu Desa Ciliang, merupakan wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang sudah dirasakan oleh masyarakat.

" Ruat artinya nguatkeun ngarawatan, nguatkeun hate nguatkeun iman tur katakwaan. Sila Saamparan ini merupakan perlambang, budaya itu tidak terlepas dari falsafah, artinya tidak ada rakyat tidak ada pejabat semua duduk sama rata," tuturnya.

Sedangkan Dongdang menurut Rangga, Dongdang itu isinya berbagai makanan, terutama makanan dari hasil bumi dari masyarakat sekitar.

" Sehingga kami disini cucurak makan bersama, sebagai wujud gotong royong,wujud kebersamaan, karena budaya itu sangat kaya dengan falsafah kehidupan," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network