PANGANDARAN, iNews.id- 16 tahun yang lalu, tepatnya 17 Juli 2006 silam, telah terjadi bencana tsunami di Pantai Pangandaran Jawa barat. Tragedi bencana yang meninggalkan kesedihan mendalam dan menjadi kisah yang memilukan bagi warga Pangandaran untuk dikenang.
Dan hari ini bertepatan dengan peristiwa kelam tersebut, sejumlah warga kembali mengenang dengan menyalakan lilin. Mereka mendoakan para korban agar mendapatkan tempat yang dimuliakan Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran. Dan bagi yang selamat selalu bersyukur sekaligus menjadi bahan untuk bertafakur.
Edi salah satu warga yang selamat kala itu mengatakan, Kami menyalakan lilin untuk mengenang kejadian kelam tersebut. Kami berempati kepada para korban, dan mengingatkan moment berkabung dan bertafakur.
"Saya berharap setiap tanggal 17 Juli ada kegiatan momen untuk mengenang, setidaknya mendoakan para korban dan tafakur serta bersyukur untuk kita yg selamat", katanya.
Semoga tambah Edi, hal tersebut menjadi pelajaran untuk kita semua dan yakin selalu ada hikmah dibalik setiap bencana.
"Setidaknya momen ini menjadi sebuah pengingat untuk kita, agar selalu waspada terhadap resiko bencana, seperti yang kita tahu bahwa wilayah kita masuk dalam kategori rawan bencana tsunami," ujarnya.
Kegiatan akan berlanjut besok hari, yaitu berkunjung ke rumah salah satu bayi korban selamat, yaitu Sarah Tsunami di Desa Bojong Kecamatan Parigi, dilanjutkan dengan ziarah kubur ke pemakaman massal korban tsunami di TPU Desa Pananjung kecamatan Pangandaran.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait