Agen BRILink di Pangandaran Kena Tipu Orang yang Mengaku Petugas Dari Bank

PANGANDARAN, iNews.id- Sebuah agen BRILink yang melayani jasa transfer dan penarikan di Pangandaran Jawa barat, kena tipu orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas dari bank BRI. Pelaku berhasil mengelabui korban hingga korban menyerahkan sejumlah uang.

Korban Erita mengatakan kejadian itu terjadi pagi hari saat Ia menunggu nasabah yang hendak bertransaksi, di Agen BRILink milik Preni Susanto yang berada di samping jalan raya Pangandaran - Parigi depan Makoramil Pangandaran. Kemudian ada seorang pria memakai helm berwarna hitam datang ke agen BRILink yang dijaganya.

"Lalu pria tersebut berkomunikasi dengan Saya, ngakunya petugas dari BRI bernama Deden," ujar Erita, Selasa (31/5/2022) siang.

Dari cara berbicara nya, kata Erita, seperti yang sudah kenal dengan bos pemilik agen BRI Link yang ia jaga, dan ia pun sama sekali tidak curiga kepada orang tersebut. Lalu pria tersebut menanyakan bos nya.

"Bosnya dimana kata dia, selain itu pria tersebut pun menanyakan agen BRILink lainnya yang berada di depan RSUD Pandega Pangandaran juga," kata Erita.

Terus pelaku meminta sejumlah uang kepadanya, meski sempat bingung dirinya menyerahkan sejumlah uang yang dipinta oleh pelaku.

"Pelaku terus meminta uang sebesar Rp 7.010.000, meski sempat bingung dan gak ingat handphone. Saya langsung ngasih, karena Saya kira sudah komunikasi dengan aang (bosnya)," katanya.

Saat memberikan uang kepada pelaku, Ia mengaku tidak sadar dengan apa yang sudah dilakukannya, ia baru sadar kena tipu setelah pelaku pergi.

"Sadar-sadar, orang itu sudah gak ada dan Saya langsung nelpon bos saya," ucap Erita.

Menurut Erita, ciri-ciri pelaku yang mengambil uang itu, menggunakan helm hitam, memakai masker kain, pakai jaket berwarna hitam, bawa tas tapi tidak membawa motor.

"Mungkin, motornya di simpan di tempat lain. Karena, kesini dia jalan kaki," katanya.

Mudah mudahan, tambahnya, tidak terjadi kepada agen BRILink lainnya dan berharap orang tersebut bisa segera di temukan atau ketangkap, pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah