get app
inews
Aa Text
Read Next : RSUD Pandega Bikin Heboh Karnaval HUT Pangandaran, Ratu Kesehatan Curi Perhatian Warga!

Transformasi RSUD Pandega Pangandaran: Dari Rumah Sakit Jadi Rumah Harapan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:39 WIB
header img
Transformasi RSUD Pandega Pangandaran: Dari Rumah Sakit Jadi Rumah Harapan. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Tak hanya jadi rumah sakit, RSUD Pandega Pangandaran kini menjelma jadi rumah harapan bagi masyarakat yang haus akan pelayanan kesehatan manusiawi. Dari ruang tunggu hingga ke bangsal pasien, aura perubahan dan pelayanan tulus terasa kian kental.

Dalam unggahan resminya di media sosial, manajemen RSUD Pandega meluapkan rasa terima kasih mendalam kepada masyarakat. “Ucapan terima kasih itu bukan basa-basi,” tegas Dr. dr. Hj. Titi Sutiamah, MM, Direktur RSUD Pandega Pangandaran, dengan nada penuh haru.

“Itu bentuk penghargaan kami kepada semua yang sudah percaya dan menjadikan RSUD Pandega sebagai tempat utama untuk berobat dan sembuh.”

Dan benar saja, di balik kata-kata itu, rumah sakit kebanggaan Pangandaran ini terus menunjukkan perubahan nyata. Dari peningkatan SDM tenaga medis, modernisasi alat kesehatan, sampai sistem digital yang bikin administrasi makin cepat dan bebas ribet.

“Pelayanan kesehatan bukan cuma tentang menyembuhkan penyakit, tapi juga bagaimana kita mencegahnya. Edukasi masyarakat jadi kunci,” tutur sang Direktur yang dikenal tegas tapi berjiwa lembut itu.

Tak tanggung-tanggung, RSUD Pandega kini punya layanan unggulan yang bikin warga tersenyum lega. Mulai dari UGD 24 jam dengan alat modern, poli spesialis lengkap dari penyakit dalam sampai gigi, hingga layanan ibu dan anak yang jadi favorit warga.

Bahkan, bagi yang tak sempat ke rumah sakit, tersedia layanan home car, tim medis siap datang ke rumah membawa layanan dengan sentuhan empati dan profesionalisme tinggi.

“Saya merasa diperhatikan dari awal sampai pulang,” tutur Siti Rahmawati, warga Pangandaran yang baru melahirkan di RSUD Pandega.

“Dokter dan bidannya sabar banget, saya merasa tenang. Bayi saya lahir sehat, dan pelayanan luar biasa.”

Hal senada disampaikan Bapak Jajang dari Cijulang yang menjalani operasi kecil. “Cepat, ramah, jelas, nggak muter-muter. Ini rumah sakit rasa keluarga,” katanya sembari tersenyum.

Transformasi besar lainnya tampak dari penerapan sistem pendaftaran dan rekam medis digital. Kini, masyarakat bisa daftar online tanpa perlu antri panjang. Sementara tenaga medis bisa langsung akses data pasien dalam hitungan detik, semua serba cepat, efisien, dan minim kesalahan.

“Teknologi kami manfaatkan bukan buat gaya-gayaan,” ujar dr. Titi. “Tapi untuk memastikan setiap pasien mendapatkan pelayanan yang cepat, aman, dan nyaman.”

Tak hanya itu, seluruh tenaga medis juga dibekali pelatihan etika pelayanan publik dan komunikasi humanis agar setiap pasien merasa didengar dan dihargai.

Karena di RSUD Pandega, senyum dan empati bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari terapi. Tak banyak yang tahu, RSUD Pandega juga tengah membidik predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Langkah ini tak main-main: mulai dari pengelolaan anggaran transparan, audit rutin, hingga sistem pengaduan masyarakat yang gampang diakses.

“Predikat WBK dan WBBM bukan penghargaan semata,” ujar manajemen. “Ini bukti kami serius jadi rumah sakit bersih, bukan cuma di bangunan tapKi juga di hati.”

RSUD Pandega juga aktif menggandeng berbagai lembaga dan universitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Mahasiswa kedokteran dan keperawatan kini bisa praktik langsung di sana, belajar dari lapangan nyata, bukan sekadar teori.

Kolaborasi ini bukan hanya memperkuat pelayanan, tapi juga melahirkan generasi tenaga medis muda yang berjiwa sosial tinggi.

Ke depan, RSUD Pandega berencana memperluas kapasitas tempat tidur, memperkuat fasilitas rawat inap, dan mengembangkan layanan rujukan utama di selatan Jawa Barat.

Visinya jelas: menjadi rumah sakit unggulan berstandar nasional, tapi tetap membumi.

“Kami ingin jadi rumah sakit yang bukan cuma hebat alatnya, tapi juga hangat pelayanannya,” tegas dr. Titi menutup perbincangan.

Lewat semua langkah besar dan kecil itu, RSUD Pandega mengajak masyarakat Pangandaran untuk lebih peduli kesehatan dan memanfaatkan layanan yang tersedia.

Dengan dukungan rakyat, RSUD Pandega optimistis bisa terus menjadi simbol pelayanan kesehatan yang bersih, tulus, dan membanggakan.

RSUD PANDEGA PANJANG UMUR! Karena di sinilah, kesehatan bukan sekadar urusan medis, tapi soal kemanusiaan.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut