SPBU Pangandaran Klarifikasi Soal Batasan Solar: Patuh Aturan, Cegah Penyalahgunaan

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Pihak SPBU di Kabupaten Pangandaran angkat bicara terkait keluhan petani soal pembatasan pembelian solar bersubsidi untuk alat mesin pertanian. Mereka menegaskan, pembatasan tersebut bukan keputusan sepihak, melainkan kesepakatan bersama seluruh SPBU se-Pangandaran agar distribusi BBM tepat sasaran.
“Kita sudah sepakat, maksimal 15 liter per KTP. Kalau ada yang minta lebih dari 15 atau 30 liter, kami mempertanyakan mandatnya, apakah benar dari BPH Migas atau hanya anjuran dinas atau keinginan si pembeli” ujar perwakilan SPBU Wawan selaku Pengawas saat ditemui iNewsPangandaran.id.
Menurutnya, masyarakat juga perlu memahami aturan yang dibuat pemerintah.
“Kami ini juga diatur oleh pemerintah, bukan bikin aturan sendiri. Jadi kalau program swasembada pangan dari pemerintah dijalankan, kami pun menjalankan sesuai mandat, bukan kebijakan SPBU sendiri,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembatasan ini dilakukan untuk mencegah praktik penimbunan dan penjualan kembali BBM bersubsidi.
“Banyak kasus solar bersubsidi dijual kembali. Makanya kita batasi 10–15 liter per KTP. Kalau satu KTP dikasih 30 liter, sisanya bisa saja diperjualbelikan, itu yang kami takutkan," ungkapnya.
Pihak SPBU menilai, kebutuhan petani tetap bisa terpenuhi asalkan sesuai prosedur.
“Kalau butuh 30 liter, ya bisa saja pakai 2- 3 KTP, misalnya milik suami, istri, atau anak. Asal peruntukannya jelas, desa pun bisa memberikan surat rekomendasi,” jelasnya.
Terkait adanya perbedaan informasi antara dinas dan SPBU, ia berharap ada komunikasi yang lebih baik.
“Sebenarnya ini bukan bertolak belakang, tapi kurangnya sosialisasi. Dinas pertanian seharusnya juga turun ke lapangan, memahami kondisi SPBU, bukan hanya bikin surat rekomendasi tanpa mengecek peruntukannya,” tambahnya.
Pihak SPBU pun meminta agar ada duduk bersama antara dinas, SPBU, dan masyarakat.
“Harapannya, ada komunikasi yang jelas supaya tidak ada miskomunikasi di lapangan. Sosialisasi ke masyarakat dan SPBU itu penting, biar semua paham aturan dan sama-sama menjaga distribusi BBM bersubsidi,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah