Surat Rekomendasi Tak Digubris! Petani Pangandaran Hanya Kebagian 10 Liter BBM

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Sejumlah petani di Kabupaten Pangandaran mengeluh keras! Mereka dibuat kecewa oleh kebijakan pembatasan pengisian BBM untuk alat mesin pertanian, terutama traktor roda empat, di salah satu SPBU di wilayah Pangandaran.
Kejadian ini dialami langsung oleh Engkos, operator traktor roda empat. Ia harus menelan pil pahit ketika hanya mendapat jatah 10 liter BBM per hari saat hendak mengisi di SPBU 34.463.10 yang berada di Jalan Raya Pangandaran-Kalipucang, Desa Banjarharja.
Padahal, berdasarkan surat rekomendasi resmi Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, kebutuhan normal traktor roda empat 30 HP mencapai 198 liter per minggu atau 28,28 liter per hari,
“Saya sangat kecewa, padahal sesuai dengan surat rekomendasi dari Dinas Pertanian, kebutuhan per hari sekitar 28 liter lebih. Tapi saya hanya diberikan 10 liter. Itu tidak akan cukup untuk operasional,” ungkap Engkos, Jumat (26/7).
Dengan hanya 10 liter, traktor miliknya cuma bisa hidup 1- 2 jam, sementara untuk mengolah 1 hektare lahan dibutuhkan waktu hingga 7 jam.
“Kalau cuma 2 jam, mana cukup untuk menyelesaikan pekerjaan di sawah? Kami ini sedang bersiap mengolah lahan untuk palawija. Kalau tidak ada bahan bakar, bagaimana mau jalan traktor kami?” keluhnya penuh kesal.
Engkos khawatir kondisi ini akan menghambat target swasembada pangan nasional yang digembar-gemborkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami mendukung penuh program percepatan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Tapi kalau kebutuhan dasar seperti BBM untuk alat pertanian saja tidak dipenuhi, bagaimana kami bisa mengolah lahan secara maksimal?” ujarnya geram.
Ia pun berharap ada solusi cepat, agar distribusi BBM untuk petani tidak dipersulit dan sesuai kebutuhan lapangan.
“Kami mohon agar dipermudah. Jangan sampai program swasembada pangan hanya jadi slogan, sementara di lapangan pembelian BBM dipersulit. Apalagi di SPBU 34.463.10 Desa Banjarharja Kalipucang, seperti yang saya alami Jumat lalu,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah