get app
inews
Aa Text
Read Next : Dittipidsiber Bareskrim Polri Ungkap Kasus Pornografi Anak di Pangandaran, Pelaku Raup Ratusan Juta

Ratusan Hektar Sawah Di Pangandaran Terendam Banjir, Petani Kesulitan Saat Panen

Jum'at, 25 Maret 2022 | 14:54 WIB
header img
Sawah terendam banjir, petani kesulitan saat panen (foto: iNewsPangandaran.id/ris)

PANGANDARAN, iNews.id - Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dan sekitarnya, Menyebabkan ratusan Hektar sawah terendam banjir akibat nya para petani kesulitan saat panen.

Seluas 200 hektar sawah di blok Cingcin Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang terendam banjir, padahal saat ini mulai musim panen. Akibatnya para petani kesulitan saat memanen padi mereka.

Hal in sudah menjadi rutinitas dalam setiap tahunnya, ketinggian air bisa mencapai paha orang dewasa.

Warsih salah satu petani mengatakan, setiap tahun jika memasuki musim penghujan sawah miliknya selalu terendam. Menurutnya, ia cukup kesulitan saat akan memanen dengan kondisi banjir apalagi lokasinya di tengah jauh dari tanggul.

"Kesulitan sekali kang, dari mulai memotong padi, belum membawanya ke lokasi rontog, itu juga harus menggunakan terpal atau plastik biar mudah dengan cara di tarik di atas permukaan air," keluhnya.

Untuk pengerjaannya pun, kata Warsih, memerlukan waktu yang cukup lama hingga berminggu - minggu.

"Apalagi sekarang harganya lagi murah, yang sebelumnya Rp 550.000 ribu dan kini menjadi Rp 420.000 Ribu rupiah per 1 Kwintalnya," ujarnya.

Di tempat yang berbeda Imang Wardiman Kepala Desa Ciganjeng mengatakan, banjir di lokasi tersebut memang sudah menjadi langganan setiap tahunnya.

"Sawah yang terendam ada sekitar 200 Hektar, untuk penanggulangan setiap tahunnya sudah dilakukan, tetap banjir," ucap Imang.

Menurutnya, air yang menggenangi pesawahan selain curah hujan yang tinggi air tersebut kiriman dari wilayah Tasik, Ciamis juga Banjar, jadi sungai Citanduy juga ciseel lalu ke sungai Cirapuan, air tersebut masuk ke sawah melalui pintu air.

"Ini sangat sulit untuk di hindari, disaat air di sungai cirapuan besar otomatis pintu air tersebut harus dibuka," ungkapnya.

Tambah Imang, bila mana pintu air klep tersebut tidak dibuka nantinya akan berdampak kepada tanggul, dan mengakibatkan jebol tidak mampu menahan debit air, pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut