PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - RSUD Pandega Pangandaran Jawa Barat melakukan penjelasan terkait penyebab dan gejala impaksi gigi yang di sampaikan melalui akun resmi Instagram milik rumah sakit berplat merah tersebut.
Berdasarkan keterangan dari akun resmi IG miliknya, impaksi gigi yakni sebutan buat gigi yang tak dapat tumbuh, sehingga tertanam di dalam gusi.
Tertanamnya gigi bungsu tersebut, bisa sebagian atau juga semuanya. Namun untuk yang mengalami hal tersebut tidak perlu khawatir. Sebab, kejadian seperti itu memang cukup kerap terjadi.
Dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial RSUD Pandega, drg Rani Septikasari, Sp, B.M.M., menyampaikan,bahwa secara umum impaksi gigi ini tidak bakal menimbulkan rasa nyeri.
“Kondisi ini biasanya terjadi pada gigi bungsu, yakni gigi yang tumbuh terakhir ketika dewasa,” ungkapnya menyadur dari akun resmi IG RSUD Pandega, Sabtu (23/11/2024).
Lantas apa gejala dari impaksi gigi ini? Rani menjelaskan, bahwa gejalanya adalah gigi Cuma keluar sedikit pada permukaan gusi. Lanjutnya, ada rasa nyeri di bagian rahang dan sakit kepala terus menerus.
Selanjutnya gejala lainnya adalah gusi bengkak dan muncul kemerahan di sekitar gigi yang terpendam. Lalu sulit membuka mulut, ada kelenjar getah bening di leher membengkak.
“Selain itu, gejala dari impaksi gigi ini, ketika menggigit timbul rasa sakit. Terutama pada bagian yang mengalami kondisi tersebut,” ungkapnya.
Sedangkan untuk penyebabnya, sambung drg Rani, bisa karena rahang terlalu kecil, sehingga tidak ada cukup ruang untuk tumbuhnya gigi. Penyebab lainnya, gigi bengkak atau miring ketika berusaha tumbuh.
“Dan gigi lain sudah tumbuh dalam posisi yang tidak beraturan,” jelasnya.
Dan bilamana dari hasil pemeriksaan dan rontgen mengungkapkan adanya impaksi gigi, kata drg Rani , maka dokter akan merekomendasikan untuk dilakukan odontektomi.
“Odontektomi ini yaitu operasi pencabutan gigi impaksi. Tujuannya guna mencegah terjadinya masalah gigi di masa depan,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah