PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - PDI Perjuangan mengejutkan banyak pihak dengan mengusung Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Jeje Wiradinata, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Pangandaran, mengaku terkejut ketika ditunjuk untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat oleh partainya.
Jeje menjelaskan bahwa sebelumnya ada pembicaraan terkait pencalonan, namun ia tidak menyangka bahwa dirinya yang akan dipilih.
"Tentunya kaget juga, meskipun sebelumnya ada pembicaraan terkait Gubernur dan Wakil Gubernur antara kang Ono Surono, karena itu wilayahnya Provinsi, kang Ono lah yang jalan dengan melakukan pemasatau spanduk, jadi lebih cenderung ke kang Ono," ucap Jeje saat di temui di kantor DPC PDI Perjuangan Pangandaran usai rapat internal Partai, Senin 03 September 2024.
Awalnya pada Pukul 23.00 WIB malam, kata Jeje, tiba-tiba ada ada telpon dari pak Ono, dan ia pikir itu darurat, sebelum melakukan telepon balik tiba-tiba ada staf pak Hasto Kristiyanto (Sekjen DPP PDIP) yang meminta fotokopi KTP. Dalam pembicaraannya lanjut Jeje, ini perintah pak Hasto untuk maju (di Pilgub Jabar).
"Saya pun sempat menanyakan tentang siapa pasangannya, dan staf Pa Hasto mengatakan sedang dicarikan," ujarnya.
"Yang kebetulan saat itu sedang pengajian yang dmulai dari pukul 21.00 hingga pukul 22.30 WIB, Pukul 24.00 WIB saya dapat perintah untuk maju di Pilgub, pukul 04.00 WIB jelang pagi berangkat ke Bandung," tambahnya.
Meskipun waktu yang diberikan sangat singkat, yaitu hanya dua bulan untuk melakukan sosialisasi, Jeje menegaskan bahwa sebagai kader partai, ia akan menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab tanpa memikirkan menang atau kalah.
"Jadi bukan lagi mengatakan siap tida siap, Bismilah kita jalani saja, terkait menang kalah atau berpasangan dengan siapa itu tidak menjadi persolan," Kata Jeje.
Menurut Jeje, yang lebih prinsip adalah PDI Perjuangan dengan keputusan MK mempunyai kesempatan untuk mencalonkan Gubernur dan wakil gubernur.
Sebagai kader yang di didik tidak boleh mengeluh, jalan terus dan bila terpilih tentunya sebagai Gubernur saya akan selalu terbuka welcome untuk semua kalangan, tanpa harus dengan buku tamu atau janji terlebih dahulu.
"Seperti sekarang ini saya menjadi bupati siapa saja yang datang, janjian belum janjian saya terima, tidak perlu memakai buku tamu kenapa konsep itu di lakukan agar tahu dan paham kondisi real di lapangan, bisa mendengar langsung dari masyarakat," ucapnya.
Hal tersebut agar tahu persolan persoalan seperti, keluhan, harapan, keinginan secara real langsung dari masyarakat.
"Pola komunikasi itu akan menjadi bagian yang penting dan saya akan menjadi Gubernur pertama yang mudah ditemui tidak usah protokoler," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah