PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Di usia senja biasa nya,hidup akan terasa bahagia dikelilingi anak dan cucu,namun berbeda dengan kosimah (75), Seorang janda tua warga desa karangsari RT 04 RW 2 kabupaten Pangandaran Jawa barat ini,dihari tuanya,Ia hidup sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari pun,kosimah mengandalkan hasil dari menjual sapu lidi yang dibuatnya atau belas kasih dari tetangganya.
hari-hari kosimah diisi dengan membuat sapu lidi lalu menjualnya,setiap pagi buta kosimah keliling untuk mencari pelepah kelapa yg jatuh untuk diambil lidinya, penghasilanya pun tak menentu.
"pernah waktu itu sebelum pandemi,saat saya sedang mencari pelepah kelapa tiba tiba kaki saya tertusuk besi berkarat bekas pagar rumah tetangga,kaki saya pun infeksi hingga sulit untuk berjalan,padahal saya setiap hari harus keluar mencari pelepah kelapa" kenang nya.
Satu ikat sapu lidi kosimah menjual seharga Rp 1.300 dan setiap hari hanya mendapatkan 2 ikat sapu lidi,itu pun tidak menentu,kadang sering tidak dapat sama sekali.
Selain menjual sapu lidi kosimah juga menjadi penjual keliling hasil tani milik tetangganya, seperti kacang dan buah nangka.
"lumayan,saya diberi upah Rp 5.000 atau kadang Rp 10.000 tergantung berapa banyak yang saya jual".ujar kosimah. Kosimah mengaku tidak memiliki kartu Indonesia sehat (kis).
"waktu itu sudah mengajukan tapi katanya balangkonya tidak ada padahal saya sangat memerlukan sekali karena usia saya sudah tua".keluhnya.
Kini Kosimah berharap ada bantuan dari pemerintah setempat untuk agar ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Editor : Irfan Ramdiansyah