get app
inews
Aa Read Next : Bukan Hanya PKB, PKS Juga Siap Menangkan Dadang Solihat Dalam Perhelatan Pilkada 2024

Wakil Ketua Bidang Sosial Politik PC GP Ansor Pangandaran Turut Sikapi Isu Kepemimpinan Perempuan

Senin, 29 Juli 2024 | 15:31 WIB
header img
Wakil Ketua Bidang Sosial Politik PC GP Ansor Pangandaran Turut Sikapi Isu Kepemimpinan Perempuan. ( Foto: iNewsPangandaran.id/ ist)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Isu kepemimpinan perempuan juga menggelitik Wakil Ketua Bidang Sosial dan Politik PC GP Ansor Kabupaten Pangandaran, untuk turut mengupasnya. Fenomena kepemimpinan perempuan dalam Islam memang selalu menjadi bahasan menarik untuk dikupas, apalagi jelang Pilkada 2024.

Menurut Wakil Ketua Bidang Sosial dan Politik PC GP Ansor Kabupaten Pangandaran Amif Miftahudin, sejarah Islam telah mencatat peran penting perempuan, seperti Sayyidah Khadijah, Sayyidah Aisyah, dan Sayyidah Fatimah dalam penyebaran ajaran Islam.

Namun meskipun Agama dan Politik itu betul tidak bisa dipisahkan, namun kepemimpinan dalam Kekuasaan dan penyebar Ilmu agama itu berbeda.

"Apalagi di Indonesia ini adalah negara demokrasi. kalau untuk menjadi penguasa tidak penting keilmuan, tidak penting pengetahuan, tidak penting seberapa taat ia ber- Agama  yang penting paling banyak pemilihnya. Sudah maka dialah pemenangnya," ucapnya. Senin (29/7/2024)

Artinya kata Amif, ini tidak relevan untuk di bandingkan antara Sayidah Aisyah, Sayyidah Fatimah ataupun Sayyidah Khadijah dengan Tokoh Perempuan saat ini. Secara Nasab Keturunan saja sudah Jauh dan sangat tidak bisa dijadikan bandingan.

Banyak sekali dikisahkan tentang Kepemimpinan Perempuan tutur Amif, diantaranya didalam kitab Tafsir Al-Qurtubhi tentang kerajaan yang di pimpin Ratu Balqis, ia memimpin kerajaan besar dan sangat terkenal dengan kebijaksanaanya.

"Namun sejarah itu tidak hanya sampai disitu saja, para ulama Ahli Sejarah menjelaskan, diantaranya dalam kitab Faidl Al-Qadir yang mana Kerjaan saba' ini diambil dari nama Raja pertamanya yaitu saba' bin Yasjib bin Ya'rib bin Qahtan, singkat sejarah Lahirlah Ratu Balqis sebagai penerus kerajaan," ujarnya.

Waktu itu Balqis belum memeluk agama Islam tambah Amif, dan setelah Masuk Islam ia dinikahi oleh nabi Sulaiman AS, kerajaan itu pun bertransformasi jadi Kerajaan Nabi Sulaiman AS.

" Jadi kalau menurut pemahaman saya saking bijaksananya Ratu Balqis ini, tatkala masih ada Laki-laki yang jauh lebih tinggi Khasanah keilmuannya, Pengetahuannya, Pengalamanya, juga lebih baik Ber Agamanya Ratu Balqis ini lebih Memprioritaskan Nabi Sulaiman AS yang laki-laki," ucapnya.

Maka dari itu ia pun tetap mengajak kepada seluruh Masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam perhelatan Pilkada 2024 ini agar lebih Objektif dalam menentukan pilihan.

"Kabupaten Pangandaran sedang sakit secara keuangan Daerah dengan Besarnya Hutang Pemda yang mencapai 412 Miliyar, maka akan sangat jauh lebih Penting menentukan pilihan itu siapa sosok kedepan yang akan bisa mengobati dan memulihkan keuangan Pemerintah Daerah, ketimbang mempermasalahkan pemimpin laki-laki atau perempuan," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut