PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Tangkal berita bohong dalam pemilihan calon Kepala Daerah tahun 2024, Jurnalis atau wartawan di Pangandaran Jawa Barat gelar Talkshow Jurnalis Anti Hoaks jelang Pilkada.
Digelar di Taman Sagati Desa Margacinta Kecamatan Cijulang, kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan wartawan, dari mulai wartawan online, cetak, radio juga televisi, Sabtu (13/7/2024).
Selain wartawan, Talkshow Jurnalis Anti Hoaks juga dihadiri oleh perwakilan dari KPU, Bawaslu, jajaran Kominfo, sejumlah pejabat Pemda dan unsur TNI POLRI di Pangandaran.
Ketua Pelaksana Talkshow Jurnalis Anti Hoaks Pangandaran, Aldi Nur Fadillah, mengatakan, Jurnalis Anti hoaks jelang Pilkada ini merupakan inisiasi dari teman-teman wartawan atau jurnalis yang melakukan peliputan di wilayah Kabupaten Pangandaran.
Dimana, para wartawan ini menginginkan peran jurnalis menjandi garda terdepan dalam menangkal hoaks.
"Saya ingin mengajak teman-teman jurnalis di Pangandaran untuk Maju Babarengan. Maju meningkatkan kualitas diri sebagai profesi wartawan," ujar Aldi, Minggu (14/7/2024).
Ia menambahkan narasumber dalam acara talkshow ini langsung menghadirkan Ketua KPU dan Bawaslu Pangandaran. Adapun dari organisasi profesi wartawan, yaitu Ketua IJTI Galuh Raya dan Plt Ketua PWI Ciamis.
"Sebagai pilar demokrasi, tentu kami ingin berperan dan memberikan efek yang baik untuk pesta demokrasi lima tahunan ini," ucapnya.
Melalui talk show ini, Ia berharap menjadi refleksi bagi semua wartawan khususnya yang liputan di wilayah Kabupaten Pangandaran.
"Karena, kita sadari sekarang sudah terjadi tsunami informasi. Banyak orang menyerap informasi dari gadget, tentu ini harus disaring dengan baik oleh jurnalis melalui jurnalisme positif," kata Aldi.
Dan anggaran pelaksanaan talk show ini, hasil dari swadaya teman-teman wartawan dan sejumlah donatur. Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin mengapresiasi, kegiatan yang dilaksanakan oleh teman-teman Jurnalis di Pangandaran.
"Ini adalah sebuah ikhtiar yang dilakukan teman-teman Jurnalis dalam memutus mata rantai hoax. Profesi wartawan punya arti penting dalam arus pergerakan demokrasi di Kabupaten Pangandaran. Tentu, KPU sangat terbantu dan kami sangat presiasi," ujarnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut mampu mendesain tata kelola demokrasi sekaligus memberikan semacam inspirasi bagi seluruh lembaga di Pangandaran.
"Dimana, bisa menempatkan media dalam posisi yang penting dan terhormat di arus pergerakan informasi di Kabupaten Pangandaran," tutup Muhtadin.
Editor : Irfan Ramdiansyah