get app
inews
Aa Text
Read Next : RSUD Pandega Buka 24 Jam Pelayan dan Penanganan Selalu Yang Menjadi Utama

Ratusan Ribu Warga Amerika Serikat Terjangkit Penyakit Kelamin Sifilis, Ini Data dan Faktanya!

Kamis, 01 Februari 2024 | 09:59 WIB
header img
Ilustrasi penyakit Sifilis, penyakit kelamin yang kini menjangkiti warga Amerika Serikat. Foto: Freepik

WASHINGTON DC, iNewsPangandaran.id - Amerika Serikat diguncang penyakit sifilis. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan bahwa lebih dari 200.000 kasus sifilis tercatat di negara tersebut pada tahun 2022, meningkat sebanyak 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terus melonjak pada 2024, meningkat sebesar 22 persen.

Padahal, sifilis sejatinya hampir tereliminasi di seluruh dunia. Meningkatnya pengidap penyakit sifilis di Amerika Serikat, belum pernah terjadi sebelumnya selama 70 tahun.

Jika tidak diobati, penyakit yang juga dikenal sebagai raja singa ini dapat menyebabkan kebutaan dan bahkan kematian. Berikut adalah informasi lengkap tentang penyakit sifilis, gejala, metode diagnosis, dan opsi pengobatannya.

Fakta-fakta penyakit sifilis 

Apa itu sifilis? 

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.  

Bagaimana sifilis menyebar? 

Menurut CDC, infeksi menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan luka sifilis, yang dikenal sebagai chancre, yang biasanya terjadi di sekitar organ seksual, anus, bibir atau mulut.

Penyakit ini juga dapat ditularkan dari perempuan hamil ke bayinya yang belum lahir, yang dikenal sebagai sifilis kongenital.  

Gejala sifilis 

Salah satu masalah penyakit sipilis adalah penyakit ini terlihat seperti penyakit kulit lainnya sehingga sulit untuk didiagnosis. Namun, sifilis memiliki empat tahap yang berbeda dan semakin dini didiagnosis, semakin baik.  

4 tahap penyakit sifilis 

Menurut CDC, pada tahap primer, ada luka di titik masuk ke dalam tubuh, yang biasanya berbentuk bulat dan tidak menimbulkan rasa sakit serta terjadi rata-rata 21 hari setelah infeksi terjadi. 

Luka tersebut kemungkinan besar akan hilang. Akan tetapi, jika tanpa pengobatan, penyakit ini akan berkembang ke tahap sekunder.  

Tahap kedua biasanya berupa ruam tidak gatal di tangan dan kaki, yang mungkin disertai gejala seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, penurunan berat badan, dan kelelahan. 

Dan lagi-lagi, tanpa pengobatan, penyakit ini dapat berkembang ke tahap ketiga–atau disebut tahap laten. Pada tahap lanjutan ini, infeksi tidak terdeteksi di dalam tubuh selama bertahun-tahun.  

Adapun tahap empat, yang juga dikenal sebagai tahap tersier, dapat terjadi hingga 30 tahun setelah seseorang terinfeksi. Meskipun jarang, penyakit ini dapat menyerang jantung, otak, dan sistem saraf, menyebabkan kebutaan atau bahkan kematian.  

Cara diagnosis sifilis 

Cara paling umum untuk menguji sifilis adalah melalui tes darah sederhana. Namun, ada juga beberapa penyedia layanan kesehatan yang mungkin juga mengambil cairan dari luka sifilis.  

Cara mengobati sifilis 

Pasien yang mengidap penyakit ini harus diobati dengan antibiotik. Obat tersebut dapat diberikan dalam bentuk suntikan ataupun tablet. Meski antibiotik dapat mengobati infeksi, obat itu tidak dapat memperbaiki kerusakan apa pun yang disebabkan oleh penyakit tersebut pada tubuh.  

Lalu, apa yang terjadi jika seorang perempuan hamil menderita sifilis? Sifilis pada kehamilan bisa sangat berbahaya bagi janin karena penyakit ini dapat menular ke janin dan bayi dengan dampak yang mematikan. 

Menurut data CDC, pada 2022, sifilis kongenital menyebabkan 231 bayi lahir mati dan 51 kematian bayi di AS.  

Pertanyaan berikutnya, mengapa kasus sifilis melonjak belakangan ini? Angka sifilis telah meningkat selama bertahun-tahun di tengah pemotongan dana untuk lembaga kesehatan masyarakat setempat dan peningkatan penularan yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan narkoba dan hubungan seks di luar nikah dan tanpa pengaman. Peningkatan ini diperburuk oleh kekurangan penisilin.  

Satu-satunya cara yang sangat mudah adalah dengan tidak melakukan hubungan seks dengan orang terinfeksi atau tertular sifilis. 

Kondom bisa menjadi penghalang yang efektif terhadap infeksi, sepanjang alat itu mencegah pasangan seksual melakukan kontak dengan luka. 
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut