get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Warga Desa Sukaresik Usir Alat Berat Dari Lokasi Lahan Sengketa Tanjung Cemara

Hari Ini Rebo Wekasan 21 September 2022, Simak Niat Sholat Hajat 4 Rakaat dan Doa Tolak Bala

Rabu, 21 September 2022 | 13:01 WIB
header img
Hari ini Rebo Wekasan, berikut niat sholat hajat 4 rakaat dan doa tolak bala. (Foto: ISTIMEWA)

JAKARTA, iNewsPangandaran.id -- Hari ini, Rabu 21 September 2022 merupakan hari Rebo Wekasan. Saat Rebo Wekasan, biasanya dianjurkan untuk melakukan sholat hajat untuk tolak bala, simak penjelasan berikut ini.

Dalam kalender Jawa, Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan atau Rebo Kasan adalah nama hari Rabu terakhir di bulan Safar.  

Menurut sebagian ahli Kasyf, pada bulan Safar ini Allah akan menurunkan 320.000 macam bala.

Maka dari itu, agar bisa selamat dari berbagai macam marabahaya itu, dianjurkan untuk sholat hajat untuk tolak bala. Sholat hajat tolak bala ini berjumlah 4 rakaat dengan 2 salam.

Waktu pelaksanaan sholat hajat tolak bala ini dilakukan pagi hari (Waktu Shalat Dhuha), setelah ashar atau setelah Maghrib.


Rebo Wekasan, simak tata cara dan niat sholat hajat. (Foto: Garakta Studio)

Tata Cara dan Niat sholat hajat untuk tolak bala yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber:

1. Niat sholat hajat

نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أربع ركعات لله تعالى

Nawaitu Sholatal Khaajati Lida'fi lbalaai arba'a rokaatin lillahi taala.

2. takbirotul ihram

3. baca surat al-fatihah

4. baca Surat Al Kautsar 17 kali, Surat Al Ikhlas 5 kali, Al Falaq 1 kali, An Nas 1 kali

5. ruku

6. baca doa itidal

7. sujud

8. duduk diantara 2 sujud

9. sujud

10. doa tasyahud awal, bangun lagi untuk rakaat kedua bacaan suratnya sama

11. salam.

Untuk rakaat ketiga dan keempat, lakukan hal yang sama.

Doa tolak bala


Hari ini Rebo Wekasan, berikut niat sholat hajat 4 rakaat dan doa tolak bala. (Foto: Istimewa)

Mengutip dari Kitab Nubdzatul Anwar, berikut doa tolak bala setelah sholat hajat. Doa ini dibaca 3 kali.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(٣x)

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, yang Maha sangat kekuatannya, yang Maha Kuat KepastianNya. Wahai Allah yang Maha Mulia, wahai Dzat yang karena karena kemulyaanMu seluruh maklukMu rendah, peliharalah saya dari kejelekan seluruh MakhlukMU.

Wahai Allah yang memberikan kebaikan, kelebihan, kenikmatan dan kemulyaan. Wahai Dzat yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau, sayangilah saya dengan kasih sayangMu.

Wahai Allah yang Maha memberi Rahmat, Ya Allah dengan rahasia (sirrinya sayyidina Hasan, cucu Nabi) dan saudaranya, dan kakeknya, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, peliharalah saya dari kejelekan hari ini dan segala kejelekan segala yang terjadi di dalamnya.

Wahai Allah yang Maha Memelihara atau mencukupi orang-orang susah, Wahai Allah yang Maha menolak bala' (cobaan). Maka (Allah) akan memelihara atau mencukupi kamu pada mereka dan Dia Maha pendengar dan Maha mengetahui.

Allah Maha mencukupi kami dan sebaik-baik penanggung. Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha tinggi lagi Maha Agung. Semoga Rahmat dan selamat Allah terlimpah atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. 

Sementara itu, hukum pelaksanaan sholat hajat ini adalah sunnah muthlaqih atau sholat lain yang masyru'ah (sholat uang ada anjuran dari syara').
Namun saat sholat hajat ini tidak boleh diniatkan untuk niat sholat rebo wekasan.

Sejatinya, bulan Ṣafar tidaklah berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Hanya saja Rasulullah SAW pernah menyinggung tentang bulan Ṣafar ini dalam hadisnya:

“Tidak ada penyakit menular, tidak ada mitos, tidak ada prasangka buruk, tidak ada (keramat) bulan Ṣafar.” 

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pun pernah bersabda:

لا عدوى ولا طيرة ةلا هامة ةلا صفر وفر من المجذوم كما تفر من الأسد

Artinya: Tidak ada wabah (yang menyebar secara sendirinya), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.”

Maka dari itu, bagi yang ingin sholat hajat dipersilakan, dan ikuti tata cara serta doanya.

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Berita iNews Pangandaran di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut