get app
inews
Aa Text
Read Next : Dittipidsiber Bareskrim Polri Ungkap Kasus Pornografi Anak di Pangandaran, Pelaku Raup Ratusan Juta

Petani Kelapa di Pangandaran Keluhkan Harga Kelapa yang Turun

Sabtu, 02 Juli 2022 | 14:31 WIB
header img
Petani kelapa keluhkan harga kelapa yang turun ( Foto: iNewsPangandaran.id/ist)

PANGANDARAN, iNews.id - Petani Kelapa di Kabupaten Pangandaran Jawa barat keluhkan harga kelapa yang turun. Penurunan harga kelapa ini diduga akibat adanya pasokan kelapa dari luar pulau Jawa ke Pangandaran, juga berkurangnya permintaan dari bandar kelapa yang menerima pasokan kelapa Pangandaran.

Seperti yang dikeluhkan Petani Kelapa di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Reza mengeluhkan penurunan harga kelapa Pangandaran yang turun beberapa bulan terakhir.

"Harga Kelapa di Pangandaran turun sudah hampir beberapa bulan, selain itu beredar isu adanya pemasok kelapa atau impor kelapa dari luar pulau untuk para bandar. Sehingga harga ke petani merosot," kata Reza.

Menurutnya permintaan dari para bandar dan pabrik pun yang memproduksi santan, dan bahan pokok lainnya, turut menjatuhkan harga kelapa dari para petani.

"Permintaan butiran kelapa dari bandar menurun, yang biasanya satu kali pengiriman 8000 butir, saat ini hanya 3000 butir," ucap Reza.

Sedangkan untuk harga per butirnya hanya Rp1.000 yang sebelumya mencapai Rp 2.000 sampai Rp3.000.

"Untuk pengiriman biasanya ke Depok, Banjarsari, sampai daerah Jawa Tengah," kata Reza.

Reza menduga dengan adanya impor kelapa dari luar pulau jawa yang masuklah, yang menyebabkan membanting harga jual kelapa di daerah. Padahal menurutnya Kabupaten Pangandaran merupakan pemasok kelapa terbesar se-Jawa Barat.

"Untuk grade yang diambil juga grade kelapa ABC (ukuran gede) aja," ucapnya.

Reza menambahkan, penuruan harga kelapa tahun 2022 ini sangat lama. Saat ini banyak petani kelapa mengeluh karena masa turun harga biasanya tidak selama ini. Ia menceritakan, mayoritas warga Desa Masawah menggantungkan hidup pada pohon kelapa dan hasil tani lainnya.

"Para pemilik pohon kelapa harus rela menjual dawegan atau kelapa muda, harga per butirnya Rp 5.000. Tapi kepercayaan masyarakat sini bahwa jika terlalu banyak diambil akan merusak pohonnya. Kami ingin tetap menjaga keutuhan pohon kelapa disini tetap terjaga," tuturnya.

Apabila ingin menjual kelapa muda harus pohon yang khusus untuk mengambil kelapa muda. Sementara untuk tetap bertahan hidup para petani kelapa memanfaatkan hasil tani yang ada.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut