Cegah Makan Berujung Petaka, Polres Pangandaran Tes Ketat Menu Dapur SPPG Bhayangkari

Eris Riswana
Petugas dari Seksi Dokkes Polres Pangandaran setiap hari melakukan rapid test terhadap sampel makanan yang akan dikirim ke sekolah-sekolah penerima. ( Foto: iNewsPangandaran. Id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Di tengah maraknya kasus keracunan makanan yang belakangan mencuat di berbagai daerah, Polres Pangandaran Polda Jabar tak mau ambil risiko. Lewat dapur sehat binaan Yayasan Kemala Bhayangkari, polisi memastikan setiap menu bergizi yang dibagikan ke ribuan siswa benar-benar aman lewat serangkaian rapid test dan uji higienitas ketat.

Langkah ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari komitmen menjaga keselamatan penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pangandaran.

Dapur Sehat Penyedia Pangan Gizi atau Dapur SPPG Bhayangkari Polres Pangandaran resmi beroperasi di kawasan Pajaten 3.

Peresmiannya berlangsung hangat, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan bersama sang istri, yang juga menjabat Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari.

Dapur ini bukan dapur biasa. Di balik aroma nasi hangat dan lauk bergizi, ada prosedur ketat yang dijalankan. Petugas dari Seksi Dokkes Polres Pangandaran setiap hari melakukan rapid test terhadap sampel makanan yang akan dikirim ke sekolah-sekolah penerima.

Semua dilakukan untuk memastikan tak ada bahan yang mencurigakan, basi, atau terkontaminasi zat berbahaya.

“Setiap makanan yang keluar dari dapur ini harus lolos uji cepat. Kami ingin memastikan siswa penerima manfaat program MBG mendapatkan makanan yang sehat, bergizi, dan aman,” ujar AKBP Andri Kurniawan.

Data terakhir mencatat, sekitar 2.400 siswa di 20 sekolah di Kecamatan Sidamulih sudah menerima paket makan bergizi gratis hasil racikan dapur SPPG ini. Mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Semua menu disiapkan dengan pengawasan ketat, dan sebelum pendistribusian dilakukan, tim kesehatan Polres bersama Dinas Kesehatan wajib memberikan tanda aman konsumsi.

Tak hanya bicara soal gizi, keberadaan dapur ini juga memberi napas segar bagi ekonomi lokal. Sedikitnya 47 warga sekitar dilibatkan sebagai tenaga dapur dan distribusi. Ada yang jadi juru masak, pengepak, hingga pengantar makanan ke sekolah-sekolah.

Kapolres Andri menegaskan, dapur SPPG ini merupakan yang pertama di bawah binaan langsung Polres Pangandaran dan diharapkan menjadi role model bagi wilayah lain.

“Kami ingin dapur ini bukan hanya tempat masak, tapi pusat edukasi tentang standar kesehatan dan kebersihan makanan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Soleh, Ketua Satgas MBG Kabupaten Pangandaran. Menurutnya, dapur SPPG Bhayangkari telah memenuhi standar operasional yang baik dan patut dijadikan contoh.

“Kami berharap kerja sama antara Polres dan pemerintah daerah ini terus berlanjut. Ini langkah nyata menuju generasi sehat, cerdas, dan siap menyongsong Indonesia Emas,” tegasnya.

Kini, di saat kasus keracunan makanan masih menghantui sejumlah daerah, keberadaan dapur SPPG binaan Polres Pangandaran menjadi bukti bahwa keamanan pangan bukan sekadar janji.

Dari dapur inilah semangat gotong royong dan kepedulian sosial terus berkobar, memastikan setiap suapan makanan yang diterima siswa penuh gizi tanpa rasa cemas.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network